Selasa 30 Apr 2024 06:32 WIB

Dadanya Seperti Tertusuk dan Sulit Bernapas, Pria Inggris Menyesal Kenal Vape

Vape telah membuat paru-paru pria Inggris kolaps.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Asap vape (ilustrasi). Paru-parunya kolaps, pria asal Inggris memperingatkan orang-orang untuk tidak mencoba vape.
Foto:

Dokter menyebut kondisi paru-paru Snowdon termasuk dalam ketiga kategori untuk paru-paru yang kolaps secara spontan. Snowdon berpostur tinggi, kurus, dan merokok.

Dokter memastikan kondisinya diakibatkan kebiasaan merokok vape. Snowdon yang gemar memancing untuk membantu kesehatan mental itu mengaku tidak akan pernah menyentuh vape lagi.

Snowdon menunggu paru-parunya pulih dua pekan setelah operasi. Pemulihan ini bisa berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, itu tergantung.

Snowdon sudah tidak merokok selama tiga pekan. Jika merokok lagi, maka itu bisa menyebabkan infeksi.

Sekali lagi, Snowdon memperingatkan agar orang tidak menggunakan vape dan berhenti merokok. Ia menyebut, orang-orang ngevape karena teman mereka atau menyukai rasanya.

"Mereka tidak melihat bahayanya. Jika saya tahu ini bisa terjadi, saya tidak akan pernah menyentuh vape seumur hidup saya," katanya.

Merokok menyebabkan lebih dari tujuh dari 10 kasus kanker paru-paru di Inggris, menurut Cancer Research UK, namun dampak kesehatan jangka panjang dari vaping masih belum diketahui. Pemerintah Inggris berencana mengenakan pajak pada vape dan melarang rasa dan kemasan tertentu agar anak-anak tidak berhenti merokok.

Rencana hukum terkait vape di Inggris

Kementerian setempat telah berjanji untuk melakukan tindakan keras terhadap vape dan rokok elektrik yang peredarannya serampangan menyusul ledakan jumlah remaja yang menggunakannya. Aturan baru bagi produsen dan pemilik toko diharapkan mulai berlaku pada akhir tahun 2024 atau awal tahun 2025.

Hal-hal yang akan diatur seperti berikut:

- Tarif pajak yang lebih tinggi dibayarkan pada vape untuk menaikkan harga dan mempersulit anak-anak untuk membelinya.

- Larangan penjualan vape sekali pakai dan mendukung perangkat yang dapat diisi ulang.

- Larangan kemasan warna-warni dan kartun yang mungkin menarik bagi anak muda.

- Kontrol yang lebih ketat terhadap perasa dan larangan terhadap makanan manis atau ramah anak yang tidak perlu seperti permen karet dan permen.

- Lebih banyak peraturan tentang bagaimana dan di mana barang-barang tersebut dipajang di toko-toko, sehingga berpotensi membuat barang-barang tersebut tidak terlihat.

- Hukuman yang lebih berat bagi toko yang kedapatan menjualnya kepada anak di bawah 18 tahun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement