Ahad 05 May 2024 08:09 WIB

Kementerian Bakal Investigasi Skandal Dugaan Sajaegi BTS, Army Pasang Badan

Agensi BTS, Hybe, dikabarkan melakukan manipulasi chart (sajaegi) pada 2017.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Personel BTS berpose saat peluncuran album Be pada 2020. Agensi BTS, Hybe, diduga melakukan sajaegi, pemasaran ilegal dengan memanipulasi chart pada 2017.
Foto:

Pasang Iklan di Koran Hingga Kirim Karangan Bunga

Fandom BTS, Army, mendesak Hybe mengambil tindakan yang tepat terhadap "berita dan rumor palsu" tentang boy group beranggotakan RM, J-Hope, Suga, Jin, V, Jungkook, dan Jimin itu. Mereka menyuarakan aspirasi ini lewat berbagai cara, mulai dari memasang iklan di koran sehalaman penuh hingga mengirim karangan bunga.

Karangan bunga dikirimkan ke kantor pusat Hybe, perusahaan induk dari label BigHit Music, di Distrik Yongsan, pusat kota Seoul.  Karangan bunga biasanya dikirim untuk menyampaikan belasungkawa di Korea Selatan dan atau digunakan untuk menentang sebuah organisasi yang memiliki indikasi negatif.

Karangan bunga tersebut juga berisi pesan Army yang mengecam Hybe. Berikut sejumlah tanggapan warganet.

"Selamat, Anda telah dikenal sebagai agensi yang paling tidak kompeten dalam industri ini."

"Mengapa Anda tidak membalas permintaan pernyataan resmi? Mengirimkan ini kalau-kalau kamu mati."

"Saat membutuhkan, itu adalah BTS kesayangan kami. Namun, ketika dirugikan, mereka hanyalah tameng manusia."

"Keterampilan manajemen bisnis Hybe – dinyatakan mati."

Army juga memasang iklan satu halaman penuh di surat kabar Korea untuk menyatakan dukungan terhadap BTS, bukan Hybe. Banyak penggemar BTS yang meyakini pendiri dan Ketua Hybe Bang Si-hyuk (juga dikenal sebagai Bang PD atau Hitman Bang) serta CEO Park Ji-won menggunakan grup K-Pop sebagai "tameng" untuk melindungi diri mereka dari kritik yang semakin meningkat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement