Pada kebanyakan orang, sengatan lebah biasanya hanya akan memunculkan rasa nyeri dan gatal di sekitar area sengatan. Sedangkan pada orang yang alergi, sengatan lebah bisa memunculkan reaksi berat dan mengancam jiwa atau reaksi anafilaksis, sesaat setelah sengatan terjadi.
Akan tetapi, kedua skenario ini tak terjadi pada pria yang disengat oleh lebah madu raksasa di Somalia. Pria berusia 60 tahun ini baru merasakan gejala berat sekitar 48 jam setelah sengatan lebah terjadi.
"Meski pasien mendapatkan sejumlah sengatan dan menerima racun dalam jumlah substansial, reaksi anafilaksis tidak langsung muncul," jelas tim medis.
Tim medis menyatakan bahwa kasus ini menyoroti potensi keparahan dari sengatan lebah yang selama ini dianggap masalah kecil. Kasus ini menunjukkan bahwa sengatan lebah juga bisa menyebabkan terjadinya komplikasi medis yang serius.
Allergy UK menyatakan bahwa reaksi normal terhadap sengatan lebah umumnya berupa rasa nyeri, bengkak, kulit kemerahan, serta gatal di area sengatan. Reaksi ini biasanya bertahan selama beberapa jam hingga beberapa hari.
Sedangkan pada orang yang alergi, reaksi alergi berat bisa muncul sesaat setelah sengatan lebah terjadi. Reaksi ini bisa memunculkan gejala seperti merasa pening, mual, lemah, kram perut, diare, mata gatal, batuk, muntah, hingga bentol-bentol.
Pada kondisi yang lebih berat, sengatan lebah dapat memunculkan reaksi anafilaksis yang mengancam jiwa. Reaksi anafilaksis ini ditandai dengan dua hal:
1. Kesulitan napas yang berat karena pembengkakan lidah dan tenggorokan.
2. Penurunan tekanan darah yang menyebabkan pingsan, kehilangan kesadaran, dan pening.
Reaksi-reaksi akibat sengatan lebah biasanya muncul dalam waktu beberapa menit setelah sengatan terjadi. Sedangkan reaksi yang mengancam jiwa biasanya muncul dalam kurun waktu 30 menit setelah sengatan lebah.