Perawat independen dengan spesialisasi laktasi, Sarah Oakley, mengatakan tindakan para pesohor meminum ASI-nya sendiri atau pasokan ASI pasangannya tidak akan merugikan. Bisa saja ada manfaat kesehatan dari itu, walau banyak orang menganggap itu tak wajar atau tak pantas.
Perempuan yang berbasis di Cambridgeshire, percaya bahwa jika ASI sangat baik untuk mendukung pertumbuhan bayi, maka ASI juga cukup bergizi untuk anak-anak dan orang dewasa. Namun, Oakley memperingatkan untuk memastikan ASI disimpan dengan benar dan tidak terkontaminasi.
Konsumsi ASI oleh orang dewasa bisa berisiko, terutama jika didapat dari orang lain. Beberapa risikonya ialah dapat membawa penyakit menular seperti hepatitis B, HIV, dan sifilis. Hal yang sama juga berlaku untuk obat-obatan, sebab dapat masuk ke dalam ASI.
"Jika orang dewasa mengonsumsi ASI-nya sendiri, tidak ada risiko apa pun. Namun, jika seseorang, pada usia berapa pun, baik bayi atau lansia, meminum ASI dari orang lain maka terdapat risiko penularan penyakit," ujar Oakley.
Oleh karena itu, ASI yang disumbangkan ke bank susu NHS untuk bayi yang sakit dan prematur harus melalui proses penyaringan dan pasteurisasi terlebih dahulu. Tujuannya, untuk membunuh bakteri dan memastikannya aman dikonsumsi bayi.