AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Selama beberapa dekade, multivitamin kerap dikonsumsi untuk memenuhi nutrisi harian dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, apakah suplemen tersebut betul-betul membantu kita hidup lebih lama dan sehat? Sebuah studi baru menunjukkan jawabannya adalah tidak.
Para peneliti dari National Cancer Institute melakukan salah satu investigasi terbesar dan terlama mengenai penggunaan multivitamin dan kematian hingga saat ini. Temuan mereka, yang dipublikasikan di JAMA Network Open, membantah opini bahwa konsumsi multivitamin setiap hari adalah cara sederhana untuk meningkatkan kesehatan. Meskipun banyak orang mengonsumsi multivitamin dengan harapan dapat mencegah penyakit kronis dan hidup lebih lama, para peneliti tidak menemukan bukti yang mendukung keyakinan tersebut.
Penelitian ini mengikuti lebih dari 390 ribu orang dewasa Amerika yang umumnya sehat selama lebih dari 20 tahun. Para peserta berasal dari berbagai latar belakang dan wilayah di seluruh negeri. Dengan membandingkan pengguna multivitamin dan non-pengguna selama periode yang panjang ini, para peneliti bertujuan untuk mengungkap potensi manfaat atau risiko jangka panjang.
Apa yang mereka temukan cukup mengejutkan yaitu penggunaan multivitamin secara teratur tidak terkait dengan risiko kematian yang lebih rendah dari penyebab apa pun. Bahkan, pengguna harian memiliki risiko kematian yang sedikit lebih tinggi dalam beberapa analisis, meskipun perbedaannya kecil.
Kurangnya manfaat ini berlaku di berbagai subkelompok, termasuk pria dan wanita, rentang usia yang berbeda, dan orang-orang dengan kualitas diet dan perilaku kesehatan yang berbeda-beda. Para peneliti juga mengamati penyebab kematian yang spesifik, seperti penyakit jantung dan kanker, namun tetap tidak menemukan manfaat bagi pengguna multivitamin.
“Temuan ini mungkin akan mengejutkan bagi jutaan orang yang dengan setia mengonsumsi multivitamin setiap hari. Industri suplemen telah lama mempromosikan produk-produk ini sebagai 'polis asuransi' untuk kesehatan yang baik. Namun, para ahli nutrisi semakin mempertanyakan apakah vitamin sintetis dalam pil dapat meniru campuran nutrisi kompleks yang ditemukan dalam makanan utuh,” kata para peneliti, dilansir Study Finds, Jumat (28/6/2024).
Jadi mengapa begitu banyak orang percaya pada kekuatan multivitamin? Sebagian mungkin karena pemasaran yang cerdas. Namun, ada juga daya tarik psikologis dari gagasan pil sederhana yang dapat mengoptimalkan kesehatan tubuh. Sayangnya, biologi manusia jarang sekali sesederhana itu.
Ini tidak berarti semua suplemen tidak berguna. Kelompok tertentu, seperti wanita hamil atau lansia, mungkin masih mendapat manfaat dari suplementasi vitamin tertentu seperti yang direkomendasikan oleh dokter mereka. Namun bagi orang dewasa yang sehat, penelitian ini menunjukkan bahwa multivitamin harian tidak mungkin menjadi kunci untuk hidup lebih lama.
"Kami tidak menemukan bukti yang mendukung peningkatan umur panjang di antara orang dewasa sehat yang secara teratur mengonsumsi multivitamin. Tetapi, kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa penggunaan multivitamin setiap hari dapat dikaitkan dengan hasil kesehatan lain yang berkaitan dengan penuaan,” kata peneliti.
Sebaliknya, para ilmuwan menekankan bahwa faktor gaya hidup yang telah terbukti seperti mengonsumsi makanan sehat yang kaya buah dan sayuran, berolahraga secara teratur, tidak merokok, dan menjaga berat badan yang sehat jauh lebih penting untuk umur panjang. Kebiasaan-kebiasaan ini memberikan serangkaian nutrisi dan manfaat kesehatan yang kompleks yang tidak dapat dengan mudah ditiru dalam bentuk pil.
“Seiring dengan semakin banyaknya pengetahuan kita tentang nutrisi dan umur panjang, semakin jelas bahwa tidak ada solusi cepat atau solusi ajaib. Kesehatan yang baik berasal dari pilihan yang konsisten dan sehat seumur hidup-bukan dari segenggam vitamin setiap pagi,” ujar peneliti.