Rabu 28 Aug 2024 18:44 WIB

Dampak Kelebihan Gula Bagi Anak: Daya Tahan Tubuh Menurun Hingga Suliy Konsentrasi

Gula menyimpan bahaya bagi kesehatan anak jika dikonsumsi secara berlebihan.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Gula (ilustrasi). Terdapat beberapa dampak kelebihan gula pada anak, di antaranya menurunnya daya tahan tubuh hingga sulit konsentrasi.
Foto: www.freepik.com
Gula (ilustrasi). Terdapat beberapa dampak kelebihan gula pada anak, di antaranya menurunnya daya tahan tubuh hingga sulit konsentrasi.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Gula, bagi banyak anak, adalah teman bermain yang menyenangkan. Rasa manisnya mampu mengundang selera makan dan memberikan energi instan. Namun, di balik manisnya, gula menyimpan bahaya yang mengancam kesehatan anak jika dikonsumsi secara berlebihan.

Dokter dan ahli gizi masyarakat dr Tan Shot Yen mengatakan dampak kelebihan gula pada anak, salah satunya menurunkan daya tahan tubuh dan menghambat penyerapan kalsium dan protein. "Kelebihan gula bagi anak dapat menurunkan daya tahan tubuh, meningkatkan kasus infeksi akibat bakteri, virus, maupun jamur," kata dr. Tan Shot Yen dalam media talk di Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Baca Juga

Selain itu, kelebihan gula pada anak juga mengakibatkan peningkatan adrenalin, hiperaktivitas, kecemasan, kesulitan konsentrasi, dan kapasitas belajar. "Meningkatkan kasus alergi, memperburuk penglihatan, merusak gigi, mempermudah timbulnya sakit kepala dan migren, mempengaruhi gelombang otak delta, alfa, dan beta," kata dia.

Kelebihan gula juga dapat menyebabkan depresi dan perilaku antisosial, menyebabkan gangguan hormonal terutama saat akil baligh, memperburuk epilepsi, dan menyebabkan penyakit di usia dewasa. Dr Tan Shot Yen pun meminta masyarakat agar mengonsumsi makanan alami, bukan makanan olahan pabrik untuk mencegah gula berlebih pada tubuh.

"Konsumsi dari sumber aslinya, beras, umbi, jagung, sagu, sayur, buah. Sebisa mungkin tidak perlu menambah olahan pabrik seperti gula pasir, pemanis buatan," ujarnya.

Masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap gula tersembunyi dalam produk-produk kemasan dan membiasakan membaca label pangan. Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pendidikan dan Kesehatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Amurwani Dwi Lestariningsih menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar masyarakat memahami bahaya makanan dan minuman dengan gula tinggi bagi kesehatan.

"Bagaimana masyarakat itu bisa memahami kalau makanan dan minuman dengan gula yang sangat tinggi itu akan menjadikan anak tidak sehat dan anak-anak menjadi rentan dan tidak punya harapan hidup yang lebih lama," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement