Jumat 30 Aug 2024 11:22 WIB

Ratusan Idol K-Pop Wanita Jadi Korban Deepfake Porno

Korea Selatan disebut sebagai negara yang paling rentan kejahatan seksual deppfake.

Red: Qommarria Rostanti
Konten pornografi (ilustrasi). Lebih dari 100 idol K-pop wanita menjadi korban kejahataan deepfake porno.
Foto: ROL
Konten pornografi (ilustrasi). Lebih dari 100 idol K-pop wanita menjadi korban kejahataan deepfake porno.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Dugaan kejahatan seksual The New Nth Room yang terjadi di Korea Selatan menjadi sorotan. The New Nth Room terdiri atas berbagai ruang obrolan berbasis Telegram dengan dua tujuan berbeda.

Ruang obrolan besar-besaran dengan tujuan mempermalukan wanita, terkadang bahkan anggota keluarga, pertama kali menjadi perhatian karena digunakan untuk mengirim deepfake seksual teman sekelas. Tak lama kemudian, warganet menyoroti bahwa ratusan idola wanita menjadi korban deepfake porno.

Baca Juga

Menurut laporan Security Hero yang dibagikan oleh Wall Street Journal, Korea Selatan adalah negara yang paling rentan terhadap kejahatan seksual deepfake. Dilansir laman Koreaboo pada Jumat (30/8/2024), laporan tersebut menemukan bahwa dari hampir 96 ribu video dari sepuluh situs porno deepfake dan 85 saluran deepfake di platform berbagi video yang dianalisis selama dua bulan, 53 persen individu yang muncul dalam pornografi deepfake adalah penyanyi dan aktor Korea.

Beberapa cicitan di X telah menyebarkan situs deepfake yang dibuat untuk para idola K-Pop wanita ini. Satu situs web, khususnya, menampilkan nama lebih dari 100 idola wanita dari hampir setiap generasi K-pop, termasuk beberapa grup generasi kelima. Beberapa nama idola wanita Korea yang menjadi korban di antaranya Minji, Wonyoung, Chaewon, Karina, Yuna, Sana, dan Irene.

Deepfake tersebut bersifat pornografi, memperlihatkan wajah idola yang diedit agar tampak telanjang. Ada juga beberapa situs dengan konten semacam ini yang tersedia, selain situs porno umum. Warganet pun mengungkapkan rasa jijik mereka, mendesak agensi para idola untuk mengambil tindakan terhadap gambar-gambar deepfake ini.

"Ini menjijikkan," kata salah satu warganet sambil meminta para agensi melindungi artisnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement