AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia meninggalkan kesan mendalam di kalangan masyarakat. Tokoh spiritual tertinggi dalam Gereja Katolik ini menjalani rangkaian kegiatan dengan penampilan yang penuh kesederhanaan, yang mengundang apresiasi dari berbagai lapisan masyarakat.
Paus Fransiskus tiba di Jakarta dengan gaya yang jauh dari kemewahan. Beliau mengenakan busana khasnya, yaitu jubah putih sederhana, yang mencerminkan komitmennya untuk merendahkan hati dan mendekatkan diri kepada semua orang.
Perancang mode asal Indonesia Adrie Basuki memuji penampilan Paus Fransiskus yang menurutnya menampilkan kesederhanaan sosok Paus asal Argentina tersebut yang mencerminkan prinsip dasar fashion yaitu kemampuan untuk menyampaikan pesan pribadi tanpa terpengaruh opini publik. "Penampilan Paus Fransiskus dalam kesederhanaan sesungguhnya menggambarkan bahwa dalam fashion yang paling penting adalah bisa menggambarkan persona diri tanpa harus terpengaruh dengan opini publik," kata Adrie di Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Pemimpin tertinggi umat Katolik dunia Paus Fransiskus yang dikenal dengan penampilannya yang sederhana namun penuh makna tengah melakukan perjalanan apostolik pada 3-6 September di Indonesia. Selama kedatangannya ke Indonesia, Paus Fransiskus menunjukkan bahwa fashion sejati tidak melulu tentang tren, melainkan sesuatu yang menggambarkan kepribadian dan visi hidup seseorang.
Dalam penampilannya, Paus Fransiskus tidak hanya dikenal dengan jubah putih khasnya, tetapi juga dengan aksesori yang mencerminkan kesederhanaannya. Paus sering terlihat mengenakan jam tangan yang sederhana, yang lebih merupakan kebutuhan praktis daripada pernyataan mode. Jam tangan tersebut memiliki desain yang tidak mencolok dan fokus pada fungsi daripada estetika.
Selain itu, Paus Fransiskus juga sering terlihat mengenakan sepatu hitam yang tidak mencolok. Sepatu ini, meskipun tidak modis secara konvensional, mencerminkan dedikasinya terhadap kehidupan yang sederhana dan prinsip pelayanan.
"Karena fashion adalah bagaimana kita membuat manusia lain juga bisa memahami visi dan misi dalam hidup kita. Sehingga, pada akhirnya kita bisa menjadi individu yang lepas dari istilah korban fashion tetapi sebagai penikmat fashion yang berbudaya," ungkap Adrie. Adapun, dalam penampilan seseorang penting menjadikan busana sebagai medium untuk mengekspresikan nilai-nilai dan identitas diri secara autentik.