Rabu 16 Oct 2024 18:13 WIB

Pentingnya Cek Payudara Setiap Kali Menstruasi, Waspadai Jika Ada Tanda Ini

Perempuan dinilai perlu menerapkan kebiasaan periksa payudara sendiri.

Red: Qommarria Rostanti
Wanita mengecek payudara (ilustrasi). Perempuan perlu menerapkan kebiasaan periksa payudara sendiri atau Sadari minimal sebulan sekali setiap siklus menstruasi.
Foto: www.freepik.com.
Wanita mengecek payudara (ilustrasi). Perempuan perlu menerapkan kebiasaan periksa payudara sendiri atau Sadari minimal sebulan sekali setiap siklus menstruasi.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Kanker payudara menjadi salah satu jenis kanker yang paling umum menyerang wanita. Dokter spesialis bedah konsultan onkologi dari Universitas Indonesia Dr dr Diani Kartini SpB Subsp Onk (K) mengatakan perempuan perlu menerapkan kebiasaan periksa payudara sendiri atau Sadari minimal sebulan sekali setiap siklus menstruasi.

Baca Juga

“Dilakukan sebulan, tiap bulan setelah menstruasi, sekitar hari ke-7 sampai 10 menstruasi, diperiksa payudara sendiri di kanan dan di kiri. Nah itu minimal yang harus dikerjakan oleh seorang perempuan,” kata Diani dalam wawancara secara daring pada Rabu (16/10/2024). 

Diani mengatakan Sadari dilakukan sekitar hari ke 7 sampai hari ke 10 menstruasi dengan memeriksa benjolan di sekitar payudara atau mengamati perubahan bentuk payudara. Ia mengatakan pada siklus ini payudara membengkak dan terasa tidak nyaman, maka itu perempuan harus mengenal payudaranya sendiri untuk mengamati perubahan dan mudah mengenali jika ada yang berbeda.

“Misalnya pada bulan ini pada saat pemeriksaan sendiri dilihat putingnya tidak masuk, tapi kemudian setelah bulan berjalan, bisa saja misalnya di bulan ke enam kok seperti putingnya ketarik masuk. Nah ini harus hati-hati,” kata dokter yang juga praktik di RS Cipto Mangunkusumo ini.

Jika saat memeriksa payudara teraba ada benjolan, Diani menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diperiksa secara fisik atau dengan pemeriksaan penunjang. Dokter yang berpengalaman akan bisa membedakan benjolan yang bersifat jinak atau bersifat ganas pada pemeriksaan fisik.

Sementara jika diperlukan pemeriksaan penunjang dokter akan mengarahkan untuk memeriksa melalui USG payudara, mamografi atau MRI sesuai dengan usia pasien. “Dari hasil mammography, USG atau MRI akan lebih jelas lagi kira-kira benjolan yang dirasakan oleh perempuan tersebut apa. Apakah suatu ternyata kista, tumor bisa tumor jinak, ada tumor ganas. Nah kemudian dokter tentunya akan memberikan keterangan ini sebaiknya apa sih langkah selanjutnya,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement