AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Seekor tupai terkenal, Peanut the Squirrel, dilaporkan disita dan dieutanasia oleh Departemen Konservasi Lingkungan Negara Bagian New York (DEC). Hal ini memicu kemarahan publik di media sosial (medsos).
Penyitaan Peanut disebutkan berawal dari sebuah laporan anonim. Dilansir laman Times Now News pada Selasa (5/11/2024), secara daring, beberapa pengguna menuduh bahwa pemberi informasi tersebut adalah seorang wanita asal Texas bernama Monica Keasler. Klaim tersebut belum diverifikasi karena DEC belum mengungkapkan nama orang yang memberikan laporan tersebut.
Tuduhan ini bermula dari seorang pengguna di X bernama Tala Smith. Dia mengatakan, Keasler adalah seorang fotografer yang tinggal di negara bagian selatan Texas. Menurut Smith, Keasler diduga terus membanggakan laporannya tentang tupai itu di akun Facebook-nya. Namun setelah kabar kematian tupai itu viral, Smith menyebut Keasler telah menghapus LinkedIn dan Instagram-nya.
Hukum Negara Bagian New York mengharuskan semua hewan liar didaftarkan ke DEC sebelum dirawat sebagai hewan peliharaan. Namun, meskipun tinggal bersama pemiliknya Mark Longo dan istrinya Daniela Longo selama lebih dari tujuh tahun, tupai Peanut tidak didaftarkan.
Mark Longo mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Associated Press bahwa dia sedang dalam proses mendaftarkan tupai itu sebagai hewan edukasi. Peanut ditangkap DEC bersama seekor rakun bernama Fred di rumah Mark Longo di Bath County pada pekan lalu.
DEC mengeklaim bahwa tupai itu menggigit salah satu petugas selama penggerebekan dan dinyatakan positif rabies. DEC kemudian melakukan eutanasia pada kedua hewan itu.
Peanut the Squirrel adalah sensasi di media sosial dengan ratusan ribu followers. Ia melakukan banyak aksi menggemaskan dengan pemiliknya Mark Longo, yang sering menjadi viral di media sosial. Sejak kematiannya, kabar ini telah menimbulkan kegemparan besar, menarik perhatian tokoh-tokoh seperti Donald Trump dan Elon Musk untuk ikut buka suara.