LinkedIn Career Expert, Serla Rusli, mengatakan, dengan perubahan yang terus terjadi di tempat kerja, seperti cara menggunakan alat bantu AI dan beradaptasi dengan model kerja hybrid, wajar jika banyak profesional yang merasa ingin dan cemas akan ketertinggalan. "Oleh karena itu, penting bagi para profesional untuk terus mendapatkan informasi, belajar, dan meningkatkan keterampilan, baik dalam hal teknis maupun humanis," ujarnya.
Menurut dia, mengambil langkah-langkah kecil ini akan membantu para profesional semakin percaya diri untuk berkembang di lingkungan yang terus berubah ini. "Saya bermaksud menerima perubahan dengan pikiran terbuka, mudah beradaptasi, dan bertanggung jawab atas pengembangan karir Anda," kata Serla.
Ingin tahu bagaimana cara beradaptasi di tengah banyaknya perubahan dan tetap menjadi yang paling update? Berikut tips dari LinkedIn Career Expert:
1. Jangan ketinggalan tren
Topik-topik seperti AI dan pekerjaan hybrid akan terus mengalami perubahan. Dengan mengikuti berita dan informasi terbaru dari para pakar tepercaya, kamu bisa lebih memahami dampak perkembangan ini pada pekerjaan sehari-hari dan tren karier di masa depan. Jadi, kamu tidak perlu takut merasa kewalahan karena kamu tahu apa yang harus dilakukan untuk mengarahkan kariermu ke depan.
2. Tanamkan growth mindset untuk terus berkembang
Suka tidak suka, perubahan itu tak terelakkan dalam dunia kerja. Jadi, coba hadapi dengan pikiran terbuka. Misal, saat kamu merasa kesulitan atau kebingungan, coba fokuskan pikiran kamu untuk menambah ilmu.
Dengan kemauan untuk belajar, kamu bisa memperdalam wawasan di bidang-bidang yang akan mempermudah kamu dalam menghadapi perubahan, seperti adopsi AI. Berlatih menulis dengan cepat atau menggunakan AI untuk membuat catatan rapat tentunya akan lebih memudahkan kamu di masa mendatang.
3. Tingkatkan soft skill dan hard skill
Saat ini, pekerjaan tidak lagi ditentukan oleh jabatan, melainkan oleh rangkaian keterampilan dan tugas. Perusahaan juga mulai menyadari keunggulan kompetitif dari ancaman yang didasarkan pada keterampilan.
Proses rekrutmen sekarang tidak lagi hanya fokus pada kemampuan teknis atau kecerdasan, tetapi ada kecenderungan yang semakin besar dalam mempertimbangkan aspek “manusiawi” yang unik yang membedakan setiap individu. Dari data LinkedIn, soft skill yang paling banyak dibutuhkan oleh para pencari kerja di Asia Tenggara adalah kecerdasan emosional, jadi sudah saatnya kamu mulai mengembangkannya dari sekarang.