AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Panggilan untuk para pencinta film musikal! Film Wicked karya sutradara Jon M Chu tayang di bioskop Indonesia mulai hari ini, Rabu (20/11/2024).
Film Wicked bagian pertama ini dibuka dengan kabar bahwa Elphaba Si Penyihir Jahat dari Barat (diperankan oleh Cynthia Erivo) telah mati. Pengumuman ini disambut sorak sorai dari warga Munckinland.
Tak lama, Glinda Si Penyihir Baik (diperankan oleh Ariana Grande) muncul dalam gelembung terbang menghampiri kerumunan penduduk. Banyak yang masih tak percaya Si Penyihir Jahat telah mati, namun Glinda memastikannya kembali.
Di tengah banyaknya pertanyaan dari warga, muncul satu pertanyaan yang menjadi “pintu masuk” kisah film Wicked, yaitu “Apakah Glinda berteman dengan Si Penyihir Jahat?”. Mendapat pertanyaan ini, Glinda menjawab “Ya”. Plot film pun berjalan mundur, kembali ke masa saat Glinda dan Elphaba pertama kali berkenalan di Universitas Shiz.
Kepribadian Glinda dan Elphaba sangat bertolak belakang. Glinda merupakan gadis cantik, populer, naif, dan disenangi banyak orang. Sementara Elphaba, punya kepribadian tertutup dan diasingkan karena warna kulitnya yang hijau.
Semula, Elphaba hanya mengantarkan adiknya, Nessarose (diperankan oleh Marissa Bode), untuk berkuliah di Universitas Shiz. Namun satu peristiwa terjadi, yang akhirnya membuat Elphaba diminta oleh Profesor Madam Morrible (diperankan oleh Michelle Yeoh) untuk mengenyam ilmu di sana.
Elpha dan Glinda menjadi teman sekamar. Berbagai konflik terjadi. Namun beberapa “tindakan kebaikan” membuat mereka akhirnya bersahabat. Hubungan Glinda dan Elphaba yang penuh ketegangan berubah menjadi interaksi yang hangat.
Kepintaran Elphaba dalam ilmu sihir membuatnya berkesempatan bertemu Ahli Sihir Oz (diperankan oleh Jeff Goldblum). Elphaba mengajak Glinda yang memiliki mimpi ingin menjadi ahli sihir. Sayangnya, ketika bertemu Ahli SIhir Oz, Elphaba kecewa. Momen ini yang menjadi awal mula Elphaba dicap sebagai Penyihir Jahat. Di sini, titik puncak emosional film tersebut. Ekspresi kesedihan berubah menjadi ekspresi perlawanan. Apa yang terjadi?