Selasa 08 Jul 2025 15:51 WIB

Film Orang Ikan Bawa Mitos Nusantara ke Layar Lebar Dunia

Film Orang Ikan 100 persen diproduksi di Indonesia,

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Qommarria Rostanti
Sutradara Mike Wiluan bersama kru film Orang Ikan dalam konferensi pers seusai screening di CGV Grand Indonesia, Senin (7/7/2025)..
Foto: Dok. Republika/Gumanti Awaliyah
Sutradara Mike Wiluan bersama kru film Orang Ikan dalam konferensi pers seusai screening di CGV Grand Indonesia, Senin (7/7/2025)..

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Sutradara dan penulis naskah Mike Wiluan hadir dengan karya terbarunya berjudul Orang Ikan. Ini merupakan sebuah film horor aksi yang memadukan mitologi lokal, sejarah Perang Dunia II, dan gaya sinema monster klasik.

Lewat film ini, Mike membawa ambisinya untuk memperkenalkan kekayaan cerita rakyat indonesia ke mata dunia. "Orang Ikan bukan hanya film horor. Ini adalah upaya untuk membawa mitologi Indonesia ke layar lebar dan memperkenalkannya ke penonton global," kata Mike seusai press screening di CGV Grand Indonesia, Senin (7/7/2025).

Baca Juga

Terinspirasi dari cerita rakyat Melayu dan film klasik Creature from the Black Lagoon, Orang Ikan mengangkat sosok makhluk mitologi perpaduan manusia dan ikan yang hidup di perairan. Tidak seperti tokoh-tokoh mitos Nusantara yang lebih sering berbasis daratan atau terikat dengan simbol budaya dan ritual, makhluk ini digambarkan sebagai sosok liar yang hidup tanpa kekuatan gaib maupun muatan sosial.

"Selain Nyai Roro Kidul, jarang ada cerita rakyat Indonesia yang mengangkat sosok mitologi dari laut. Orang Ikan adalah makhluk yang tidak memiliki kekuatan khusus atau hubungan dengan budaya tertentu—ia hanya mencoba bertahan hidup di tengah kekerasan manusia," ujar Mike.

Berlatar masa Perang Dunia II, film ini mengikuti kisah seorang tentara Jepang dan tawanan perang Inggris yang terdampar di sebuah pulau terpencil di Indonesia. Dari yang tadinya musuh, mereka akhirnya bekerja sama saat harus menghadapi makhluk misterius yang menyeramkan yakni Orang Ikan.

Mike mengatakan, alasan utama mengangkat cerita Orang Ikan adalah tentang kemanusiaan. Menurutnya, manusia kerap dengan mudah menghancurkan satu sama lain dalam peperangan, tetapi ketika dihadapkan dengan sesuatu yang tidak diketahui dari alam mereka dapat bekerja sama untuk bertahan hidup.

"Film ini merujuk pada bagaimana manusia dapat merusak sesuatu yang tidak dipahami. Makhluk seperti Orang Ikan bertahan hidup karena ia perlu menyukai semua satwa liar. Pada akhirnya, antagonis di dunia ini tidak selalu makhluk. Melainkan manusia," kata dia.

Film ini dibintangi oleh sederet aktor ternama seperti Dean Fujioka sebagai Saito, Callum Woodhouse sebagai Bronson, hingga Alan Maxson. Film Orang Ikan 100 persen diproduksi di Indonesia, mengambil lokasi di Curug Sodong, Sukabumi, Kawasan Geopark Ciletuh dan Studio Infinite di Batam. Produksi film ini juga dibuat oleh tim Indonesia, seperti Asep Kalila (director of photography), Ernaka Puspita Dewi (makeup designer), dan Fajrul Fadillah (FVX artist).

Sebelum penayangan di bioskop Indonesia, Orang Ikan mencuri perhatian dunia lewat pemutarannya di beberapa ajang film festival Internasional seperti 37th Tokyo International Film Festival 2024 (Gala Selection), 35th Singapore International Film Festival 2024 (Official Selection), Trieste Science + Fiction Festival 2024 (European Premiere - Neon/Asteroid Competition), Overlook Film Festival 2025 (US Premiere), Fantasy Filmfest Night 2025 (German Premier), dan Neuchatel Int'l Fantastic FF 2025 (Swiss Premiere). Film ini akan tayang sebagai special showcase atau screening di bioskop CGV di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya mulai 11 Juli 2025. Rencananya Orang Ikan juga akan tayang di berbagai negara yakni Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, Jerman, Yunani, Italia, Spanyol, Inggris, Rusia/Baltik, dan Timur Tengah.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement