Sekarang setelah Gladiator II dirilis, telah dikonfirmasi bahwa adegan May Calamawy telah "dihilangkan". Ia tidak lagi hadir dalam peran yang signifikan, hanya terlihat sebentar di latar belakang beberapa pengambilan gambar dan tidak memiliki dialog.
Ridley Scott sendiri telah mengonfirmasi tidak akan ada versi Director's Cut untuk Gladiator II, yang dapat mengembalikan beberapa adegan Calamawy. Pengungkapan bahwa Calamawy dipotong dari Gladiator II dinilai tidak terlalu mengejutkan.
Dia tidak hanya absen dari semua pemasaran, tetapi aktris tersebut mengonfirmasi bahwa hal ini terjadi pada pekan-pekan menjelang perilisan film tersebut. Ia menghadiri London Comic Con, dan penggemar, seperti FranPan di X, mengatakan di media sosial bahwa ia mengungkapkan selama panel bahwa adegan-adegannya tidak disimpan di Gladiator II. Namun, ia dilaporkan hanya mengatakan hal-hal baik tentang pengalaman tersebut, memuji waktunya bekerja bersama Macrinus yang diperankan Denzel Washington.
Penonton yang menantikan penampilannya dalam film tersebut telah mencari jawaban. Tanpa alasan yang jelas dan pasti untuk keputusan tersebut, spekulasi mengarah ke alasan yang lebih kontroversial. Hal ini disebabkan oleh Gladiator II yang secara drastis mengurangi peran bintang Mesir-Palestinanya dengan cara yang mengecewakan.
"Paramount harus memberikan penjelasan bagaimana aktris Mesir-Palestina May Calamawy berubah dari peran yang krusial (Mei 2023) menjadi tidak ada poster karakter dan tidak ada dialog di trailer," tulis akun @effoff1*** dikutip dari The Palestine Chronicle.
Alasan hal ini memicu kontroversi adalah karena perang Israel-Palestina yang dimulai pada 2023. Konflik tersebut dimulai beberapa bulan setelah pemilihan Calamawy dan masih berlangsung. Fakta bahwa Gladiator II akan menyingkirkan seorang aktris keturunan Palestina di tengah konflik telah menuai kritik dari beberapa orang di internet. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak ada bukti nyata bahwa kewarganegaraan Calamawy ada hubungannya dengan pengurangan perannya di Gladiator II. Pada titik ini, itu hanyalah dugaan belaka yang menjadi inti kontroversi.
