Rabu 08 Jan 2025 14:42 WIB

Anak tak Patuh? Daripada Ngebentak, Orang Tua Disarankan Lakukan Ini

Orang tua disarankan tak langsung membentak jika anak tidak mematuhi aturan.

Red: Qommarria Rostanti
Orang tua memarahi anak karena tidak mematuhi aturan (ilustrasi). Psikolog menyarankan orang tua tidak langsung memarahi anak ketika tidak mematuhi aturan.
Foto: Republika/Mardiah
Orang tua memarahi anak karena tidak mematuhi aturan (ilustrasi). Psikolog menyarankan orang tua tidak langsung memarahi anak ketika tidak mematuhi aturan.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Orang tua dan anak kerap membuat aturan di rumah sebagai langkah untuk mengajarkan kedisiplinan anak. Namun, dalam beberapa waktu, anak boleh jadi melakukan pelanggaran aturan yang telah ditetapkan.

Baca Juga

Konselor anak dan juga psikolog klinis di Sekolah Cikal Lebak Bulus, Nisrina Putri Anandiva, M.Psi., Psikolog mengungkapkan saat anak-anak tidak mematuhi aturan, alangkah baiknya orang tua tidak langsung membentak, memarahi, dan/atau mengomeli anak dengan keras. Dia mengungkapkan alasannya tidak memperbolehkan orang tua melakukan hal tersebut.

Menurut dia, alangkah baiknya orang tua mengajak anak berdiskusi dan melakukan refleksi bersama setiap kali anak tidak mematuhi peraturan. Langkah ini diharapkan dapat membuat anak lebih bertanggung jawab akan tanggung jawab yang ia harus lakukan.

Ketika anak tidak mematuhi aturan, penting bagi orang tua untuk tidak terburu-buru memarahi atau mengomeli anak. "Alangkah lebih baik jika orang tua dapat mengajak anak untuk merefleksikan perilakunya terlebih dahulu. Orang tua dapat bertanya kepada anak terkait tantangan apa yang dialami anak dalam mematuhi aturan. Orang tua juga dapat mengajak anak merefleksikan mengenai dampak dari perilakunya yang tidak mematuhi aturan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id pada Rabu (8/1/2025).

Dia mengatakan saat ini anak tidak mematuhi aturan, penting bagi orang tua untuk tidak terburu-buru memarahi atau mengomeli anak. "Alangkah lebih baik jika orang tua dapat mengajak anak untuk merefleksikan perilakunya terlebih dahulu," ujarnya.

Setelah melakukan refleksi akan penyebab dan alasan melanggar aturan, orang tua dapat mengajak anak untuk berdiskusi kembali serta membuat kesepakatan baru terkait aturan yang ingin diterapkan dengan konsekuensi yang diterapkan bilamana tidak melakukannya. "Setelah itu, orang tua dapat mengajak anak untuk mendiskusikan hal apa yang dapat dilakukan anak kedepannya untuk lebih mampu mematuhi aturan serta bantuan apa yang ia perlukan dari orang tua dan orang sekitar untuk dapat mematuhi aturan," kata dia.

Menurut dia, jika diperlukan, orang tua dan anak juga dapat membuat kesepakatan mengenai hal apa yang ingin anak lakukan dengan lebih baik dan mendiskusikan konsekuensi apa yang akan anak terima apabila ia kembali tidak mematuhi aturan di kemudian hari. Dari semua itu langkah yang diberikan, psikolog Nana kembali menegaskan pada akhirnya bahwa penting bagi orang tua untuk tidak langsung membentak, memarahi, dan mengomeli anak tanpa mengetahui penyebab dilanggarnya aturan agar tidak meninggalkan jejak luka sepihak pada anak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement