Dugaan motif pelaku
Untuk motif, polisi Daejeon menyampaikan tersangka telah menjalani perawatan untuk depresi sejak 2018. Dia baru kembali ke sekolah setelah mengambil cuti selama 22 hari, meskipun awalnya mengajukan cuti selama enam bulan sejak 9 Desember 2024.
Empat hari sebelum penusukan terhadap siswi, guru tersebut juga diketahui sempat menyerang rekan kerja dengan memelintir lengannya. Pada hari yang sama, ia mengamuk karena koneksi internet lambat dan merusak sebuah komputer.
Administrasi sekolah telah melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Pendidikan Metropolitan Daejeon, mendesak pihak berwenang untuk campur tangan. Dua pejabat kantor pendidikan mengunjungi sekolah tersebut pada Senin pagi untuk menangani perilakunya, tetapi tidak ada tindakan langsung yang diambil.
Sementara itu, polisi telah memulai penyelidikan mendalam untuk mengungkap lebih lanjut motif serangan. Surat perintah penangkapan diperkirakan akan segera dikeluarkan setelah tersangka keluar dari rumah sakit.