Sabtu 29 Mar 2025 12:38 WIB

Survei: Nastar Jadi Kue Kering Lebaran Terfavorit 2025

Harga kue kering paling pas dinilai di rentang Rp 50 ribu-Rp 75 ribu.

Red: Indira Rezkisari
Kue kering seperti nastar tetap menjadi pilihan untuk dibeli di musim Lebaran tahun ini.
Foto: Republika/Prayogi
Kue kering seperti nastar tetap menjadi pilihan untuk dibeli di musim Lebaran tahun ini.

AMEERALIFE.COM,  JAKARTA – Riset terbaru Populix menemukan delapan dari 10 milenial dan gen-Z memilih nastar sebagai kue kering khas Lebaran terfavorit. Selain itu Populix juga menemukan bahwa mayoritas masyarakat memilih membeli kue kering produksi rumahan (UMKM) juga kue kering kemasan bermerek, dan berencana membeli lebih dari tiga toples tahun ini.

VP of Research Populix, Indah Tanip, menjelaskan kue kering nastar menjadi favorit 82 persen responden, disusul putri salju di angka 44 persen, kastengel 35 persen, dan sagu keju 27 persen responden. Selain empat kue kering tersebut, urutan berdasarkan popularitas selanjutnya adalah kukis cokelat/chocolate chips (19 persen), kukis kacang tanah (19 persen), kukis mentega/butter cookies (12 persen), lidah kucing (11 persen), kukis bawang (9 persen), lalu wafer (7 persen).

Baca Juga

“Dasar penobatan nastar sebagai kue kering Lebaran terfavorit tahun 2025 adalah nilainya yang terpaut sangat jauh dibanding kue kering lainnya. Bahkan hampir dua kali lipat dari posisi kedua. Maka bersiaplah apabila kue kering yang gurih dan manis dengan isian selai nanas ini akan jadi yang pertama ludes di meja suguhan rumah Anda Lebaran nanti,” ungkap Indah dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (29/3/2025).

Penelitian ini juga melihat preferensi konsumer terhadap produsen kue kering. Populix menemukan lebih dari separuh responden memilih membeli kue kering produksi rumahan (UMKM), diikuti kue kering kemasan bermerek buatan pabrikan besar. Sedangkan sekitar sepertiganya berminat untuk membeli dari toko terkenal, yang cenderung dipilih oleh kalangan ekonomi atas. Meskipun begitu sebagian milenial dan gen-Z juga mengaku akan membuat kue kering sendiri tahun ini.

Walaupun terpapar berbagai kemudahan digital setiap hari, milenial dan gen-Z cenderung masih memilih pembelian secara langsung, ketimbang secara online. Sebagian besar mengaku akan langsung membeli ke toko kue kering, memesan melalui teman atau kerabat, membeli di ritel kecil seperti mini market atau warung dekat rumah, juga ritel besar seperti supermarket dan hypermarket.

Sedangkan hanya sebagian kecil yang akan membeli melalui e-commerce maupun media sosial. Bahkan hanya tiga persen yang melirik pembelian melalui layanan online delivery.

“Asumsi kami masyarakat lebih nyaman untuk membeli secara langsung karena lebih terjamin keamanan sampai di tangan, dan sebagian besar melakukan pembelian kue kering kemasan buatan pabrik untuk kebutuhan hamper Lebaran,” tambah Indah.

Populix menemukan ada dua faktor yang menjadi pertimbangan utama konsumen sebelum melakukan pembelian kue kering. Faktor pertama adalah rasa, yang diungkapkan oleh hampir seluruh responden. Selanjutnya adalah faktor harga yang dipertimbangkan oleh 72 persen.

“Selain rasa dan harga, mereka cenderung lebih mempertimbangkan kebersihan, tampilan dan kemasan, juga bahan baku,” jelas Indah.

Apabila ditelisik dari sisi harga, mayoritas milenial dan gen-Z merasa bahwa harga kue kering paling pas berada di rentang Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu setiap toples/kemasan. Meskipun begitu, sebagian tetap akan membeli apabila harga yang dipatok sampai dengan Rp100 ribu.

Kemudian mayoritas milenial dan gen-Z mengaku akan membeli lebih dari tiga toples/kemasan tahun ini, dengan kecenderungan pembelian di atas lima toples/kemasan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement