AMEERALIFE.COM, PORTSMOUTH -- Saat berbelanja bra olahraga, apakah Anda mencari produk bra olahraga dengan kemampuan menopang semaksimal mungkin? Mungkin Anda perlu mempertimbangkannya kembali.
Sebuah studi baru dari Universitas Portsmouth menunjukkan bra olahraga dengan topangan yang maksimal justru berisiko dapat meningkatkan tekanan pada tulang belakang saat berlari. Kondisi ini justru berpotensi menyebabkan sakit punggung.
Dilansir laman Study Finds pada Jumat (18/4/2025), studi yang diterbitkan dalam European Journal of Sport Science ini menggugat pandangan umum tentang topangan maksimal payudara selama berolahraga. Meskipun produsen bra olahraga telah lama mengampanyekan "pengurangan pantulan maksimum" sebagai standar emas untuk bra olahraga, studi ini mengindikasikan bahwa beberapa gerakan payudara justru dapat bermanfaat bagi kesehatan tulang belakang.
Para peneliti menjelaskan bahwa gerakan jaringan lunak di berbagai bagian tubuh seperti paha dan kaki terbukti membantu mengurangi tekanan pada persendian. Gerakan jaringan payudara tampaknya mengikuti pola yang sama, berpotensi bertindak sebagai peredam kejut alami.
Para peneliti menggunakan pemodelan komputer untuk menyelidiki bagaimana berbagai tingkat dukungan payudara memengaruhi tulang belakang saat berlari. Implikasinya dapat mengubah cara Anda berpikir tentang desain bra olahraga dan kinerja atletik wanita.
Selama bertahun-tahun, wanita dengan ukuran payudara lebih besar telah diberitahu bahwa dukungan maksimal sangat penting untuk kenyamanan dan mencegah rasa sakit saat berolahraga. Namun, penelitian baru ini menunjukkan bahwa ada titik tengah yang optimal di mana beberapa gerakan terkontrol justru membantu mengurangi tekanan pada tulang belakang.
Tim peneliti mengembangkan model muskuloskeletal wanita yang disesuaikan dengan tulang belakang yang diartikulasikan dan sambungan geser antara payudara dan tubuh untuk memungkinkan gerakan payudara. Pendekatan inovatif ini memungkinkan mereka untuk mensimulasikan apa yang terjadi di dalam tubuh saat berlari dengan berbagai jenis bra.
Para ilmuwan menggunakan satu peserta wanita dengan ukuran bra 34DD sebagai subjek pengujian mereka. Mereka memasang 59 penanda pada lokasi anatomi di tubuhnya dan memintanya berlari di atas force platform dengan kecepatan yang dipilih sendiri sambil mengenakan tiga kondisi dukungan payudara yang berbeda yakni tanpa bra, bra sehari-hari, dan bra olahraga.
Studi ini mencakup kondisi bra ekstrem yang disimulasikan selama proses pemodelan. Kondisi hipotesis ini menghilangkan semua gerakan payudara relatif terhadap tubuh, yang pada dasarnya menciptakan skenario di mana payudara tidak dapat bergerak sama sekali. Ketika para peneliti menghilangkan gerakan payudara sepenuhnya dalam model mereka sambil mempertahankan gaya lari yang sama, pengamat mengamati peningkatan momen sendi lumbal, yang berarti tekanan lebih besar pada tulang belakang bagian bawah. Perbedaannya juga tidak sepele; perubahannya lebih besar dari 0,05 Nm/kg, yang menurut penelitian sebelumnya terkait dengan sakit punggung.
Sederhananya, ketika payudara tidak dapat bergerak sama sekali, tulang belakang menerima lebih banyak tekanan. Studi ini juga mengungkapkan bahwa mengenakan bra yang berbeda mengubah cara peserta berlari. Wanita yang mengenakan bra olahraga, berlari dengan tubuh sekitar 4 derajat lebih tegak dibandingkan saat berlari tanpa bra.
Produsen bra olahraga berkembang pesat berdasarkan klaim produk mereka yang telah lama ditekankan, yaitu memberikan dukungan maksimal dan pengurangan pantulan. Merek sering mempromosikan produk mereka berdasarkan seberapa besar mereka meminimalkan gerakan payudara, dengan asumsi bahwa semakin sedikit gerakan selalu lebih baik.
Meskipun perusahaan bra mengaitkan hal ini dengan desain yang lebih baik, namun menurut peneliti, bra yang sangat membatasi gerakan mungkin memiliki konsekuensi yang tidak terduga bagi sistem muskuloskeletal. Bra olahraga yang optimal harus mengurangi gerakan payudara, cukup untuk mencegah rasa sakit dan ketidaknyamanan namun tetap memungkinkan beberapa gerakan terkontrol. Tujuannya untuk membantu mendistribusikan gaya dan mengurangi beban tulang belakang serta risiko sakit punggung.
Hal ini terutama harus menjadi perhatian utama bagi wanita dengan payudara lebih besar, yang sering mengalami lebih banyak ketidaknyamanan terkait gerakan saat berolahraga. Jadi, apa artinya ini bagi wanita yang berolahraga?
Studi ini tidak menyarankan untuk meninggalkan bra olahraga, justru sebaliknya. Dukungan yang tepat tetap penting untuk kenyamanan dan mencegah nyeri payudara selama beraktivitas. Lain kali Anda berbelanja bra olahraga, ingat bahwa beberapa gerakan terkontrol justru mungkin baik untuk punggung.