Selasa 22 Apr 2025 17:59 WIB

Dokter Sebut Sering Melahirkan Normal Bisa Tingkatkan Risiko Virus HPV

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menekan risiko infeksi HPV.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Ibu hamil (ilustrasi). Wanita yang sering melahirkan normal berisiko terinfeksi virus HPV.
Foto: Republika/Mardiah
Ibu hamil (ilustrasi). Wanita yang sering melahirkan normal berisiko terinfeksi virus HPV.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Meskipun persalinan normal memiliki sejumlah manfaat bagi ibu dan bayi, namun ada potensi peningkatan risiko infeksi Human Papillomavirus (HPV) pada wanita yang lebih sering melahirkan secara normal. Saat melahirkan normal, bayi akan melewati saluran vagina, serviks, atau vulva yang mungkin terdapat virus HPV.

Proses melahirkan normal juga bisa menyebabkan lecet atau luka kecil pada vagina, yang dapat menjadi tempat masuknya virus HPV ke dalam tubuh bayi. “Karena ada pergerakan dari serviks terbuka untuk lahiran nanti tertutup lagi, jadi mungkin trauma dari serviks, tapi itu fungsi alami dalam proses persalinan tapi ternyata mempengaruhi sel-sel dari serviks, sehingga mudah terkena infeksi dari HPV,” kata dokter spesialis obstetri ginekologi konsultan onkologi RSK Dharmais dr Widyorini Lestari Hanafi Sp.OG(K)Onk  dalam diskusi mengenai kanker serviks di Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Baca Juga

Dokter yang akrab disapa Wini ini mengatakan, selain melahirkan secara normal, wanita yang menikah muda juga dapat meningkatkan risiko terjangkitnya virus HPV. Hal ini karena wanita yang berhubungan seksual aktif di bawah usia 18 tahun masih belum memiliki organ kandungan yang lengkap.

“Faktor risiko memang bukan penyebab, tapi faktor yang bisa menyebabkan dan menambah risiko terjadinya infeksi HPV, contoh menikah di usia muda karena organ kandungan perempuan belum matang, kedua banyak partner seksual,” katanya.

Ia mengatakan, virus HPV tidak dapat dicegah, namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menekan risiko virus berubah menjadi kanker serviks. Antara lain melakukan vaksinasi bagi anak perempuan mulai usia 9-14 tahun. Bagi wanita dewasa di atas 30 tahun dan berhubungan seksual aktif, disarankan untuk melakukan tes HPV dengan pap smear, atau IVA tes, 3 tahun sekali.

Selain vaksinasi, Wini menyarankan untuk menjaga kebersihan organ wanita utamanya saat menggunakan toilet umum dan rajin mencuci tangan sehabis dari toilet. “Kalau toilet umum namanya virus bisa dimana saja, virus hpv juga bisa dimana saja, toilet umum hanya suatu media dimana virus ada di situ tapi kalau terkena virus itu belum tentu terinfeksi, terinfeksi tetap dari berhubungan seksual,” ujar dr Wini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement