AMEERALIFE.COM, JAKARTA — Menangani diabetes tipe 1 pada anak bukan hanya soal menyuntikkan insulin, namun juga membutuhkan pendekatan menyeluruh yang melibatkan keluarga. Dokter subspesialis konsultan endokrinologi dr Nur Rochmah mengungkapkan lima langkah utama yang perlu dijalankan secara konsisten untuk menjaga kadar gula darah pada anak dengan diabetes tipe 1 tetap stabil.
Apa saja lima lingkah tersebut? Berikut penjelasan dr Nur dalam diskusi media yang digelar secara daring oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada Selasa, (29/4/2025):
1. Pemberian insulin
Dokter Nur mengatakan pemberian insulin merupakan terapi utama bagi anak dengan diabetes tipe 1. Insulin yang diberikan harus sesuai dengan kadar gula darah anak serta jumlah asupan makanan yang dikonsumsi.
Pasien harus melakukan pengecekan gula darah sebelum makan, lalu menyuntikkan insulin sesuai hasil tersebut. Menurut dr Nur, suntikan insulin biasanya dilakukan oleh pasiennys sendiri atau oleh orang tua.
“Dua jam setelah makan, kadar gula darah harus kembali diperiksa untuk memastikan insulin bekerja secara optimal,” kata dr Nur.
2. Pola makan seimbang
Dokter Nur menjelaskan pola makan menjadi bagian krusial dalam tata kelola diabetes melitus tipe 1. Anak tetap harus mendapat nutrisi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya, namun jumlah kalori dan jenis makanan harus diperhitungkan dngan cermat.
Menurut dr Nur, kebutuhan kalori anak biasanya akan dihitung secara individual, lalu akan diberikan simulasi bagaimana orang tua membaginya dalam tiga kali makan utama dan camilannya. “Misalnya, jika anak memerlukan 1500 kalori per hari, maka jumlah itu harus dibagi ke dalam porsi yang sesuai pada pagi, siang, dan malam. Pemilihan makanan juga harus memperhatikan indeks glikemik serta kandungan karbohidratnya agar tidak memicu lonjakan gula darah,” kata dr Nur.
3. Aktivitas fisik
Nur mengatakan olahraga atau aktivitas fisik menjadi salah satu hal yang harus dilakukan untuk menjaga kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 1 tetap stabil. Aktivitas fisik membuat tubuh menggunakan glukosa lebih efisien dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin.
4. Edukasi berkelanjutan
Menurut dr Nur, edukasi menjadi pondasi penting agar anak dan keluarga dapat memahami kondisi diabetes serta cara mengelolanya. Keluarga harus memahami cara membaca hasil cek gula darah, menghitung dosis insulin, memilih makanan yang tepat, hingga mengenali gejala hipoglikemia dan hiperglikemia.
5. Monitoring mandiri dan pemeriksaan berkala
Langkah terakhir yang harus dilakukan adalah pemantauan mandiri kadar gula darah. Dokter Nur menjelaskan anak dengan diabetes melitus tipe 1 dianjurkan melakukan cek gula darah secara mandiri setiap hari, terutama sebelum makan dan setelah makan.
Selain itu, setiap tiga bulan sekali anak perlu menjalani pemeriksaan HbA1c yaitu pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan rata-rata kadar gula darah selama tiga bulan terakhir. “Pemeriksaan HbA1c ini penting untuk melihat sejauh mana kendali diabetes anak berjalan dengan baik,” kata dr Nur.