AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memiliki keinginan untuk menjadikan kawasan Pasar Baru di Jakarta Pusat sebagai pusat oleh-oleh. Namun, keinginan itu baru sekadar wacana karena belum disertai kajian yang lengkap.
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan kajian untuk menjadikan Pasar Baru sebagai pusat oleh-oleh. Pasalnya, kawasan itu selama ini sudah dikenal menjadi salah satu simbol Kota Jakarta.
"Kami sedang mengkaji untuk Pasar Baru. Setelah (penataan) Blok M hampir selesai, tentunya Pasar Baru sebagai salah satu simbol utama Jakarta, nanti akan kami lakukan perbaikan," kata dia di Perumda Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/6/2025).
Menurut dia, langkah awal yang mesti dilakukan dalam menata kawasan Pasar Baru adalah pembersihan. Setelah itu, baru Pemprov Jakarta akan melakukan perbaikan sarana transportasi dan juga penataan kawasan di Pasar Baru.
"Karena bagaimanapun Pasar Baru itu adalah simbol utama, salah satu simbol utama Jakarta," kata Pramono.
Sebelumnya, wacana untuk menjadikan Pasar Baru sebagai pusat oleh-oleh datang dari Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno. Pasalnya, saat ini Jakarta belum memiliki pusat oleh-oleh untuk masyarakat yang datang dari luar daerah.
"Saya berharap, tadi saya berbisik ke Pak Sekda, Jakarta ini belum punya pusat oleh-oleh. Kalau punya pusat oleh-oleh, hah, baru sedap tuh," kata dia, Senin (24/6/2025).
Keberadaan pusat oleh-oleh itu akan membuat masyarakat yang datang dapat dengan mudah mencari kuliner atau kerajinan khas Jakarta. Menurut dia, hal itu juga merupakan bagian dari pelayanan kepada masyarakat.
Rano kemudian menyebut bahwa Pasar Baru menjadi salah satu kawasan yang bisa dijadikan sebagai pusat oleh-oleh Jakarta. Masalahnya, saat ini kawasan Pasar Baru sudah tidak lagi ramai seperti zaman dulu.
"Nah kita liat, ada di Pasar Baru, apa namanya tuh, Istana Pasar Baru, tapi saya bilang pak sekarang orang udah enggak banyak yang ke Pasar Baru. Wah entar kita bisa desain, branding dah, kalau kita undang Mandra di sono rame kali," kata dia.
Menurut dia, keberadaan pusat oleh-oleh adalah sesuatu yang penting dalam sebuah daerah. Pasalnya, beberapa daerah besar seperti Yogyakarta dan Bali juga memiliki pusat oleh-oleh tersendiri.
"Artinya Jakarta harus punya pusat oleh-oleh. Kalau kita lihat beberapa tempat, Bali punya, Jogja punya, udah saatnya Jakarta juga punya pusat oleh-oleh," ujar Bang Doel, sapaan Rano Karno.