Ahad 29 Jun 2025 08:21 WIB

Alasan Haru di Balik Ending Kontroversial ‘Squid Game 3’

Artikel ini mungkin mengandung spoiler bagi yang belum menonton ‘Squid Game 3’.

Red: Qommarria Rostanti
Salah satu adegan di serial Squid Game 3. Squid Game 3 telah mencapai klimaks dengan akhir yang memicu perdebatan.
Foto: Dok. Netflix
Salah satu adegan di serial Squid Game 3. Squid Game 3 telah mencapai klimaks dengan akhir yang memicu perdebatan.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA — Serial global “Squid Game 3” akhirnya mencapai klimaksnya dengan sebuah akhir yang memicu perdebatan dan interpretasi mendalam. Setelah pemberontakan yang gagal pada musim kedua, karakter utama Gi-hun (Lee Jung-jae), yang awalnya kembali untuk menghentikan kekejaman permainan, harus menghadapi kenyataan pahit.

Ia terjebak dalam permainan untuk kedua kalinya, namun kali ini dengan beban yang jauh lebih berat: merawat bayi Jun-hee (Jo Yu-ri) hingga akhir serial. Plot twist yang mengejutkan pun terjadi ketika bayi tersebut, alih-alih Gi-hun, justru mengambil tempat Jun-hee sebagai Pemain 222.

Baca Juga

Pada akhirnya, Gi-hun dihadapkan pada pilihan sulit di Sky Squid Games: memenangkan permainan lagi atau memberikan kesempatan kemenangan kepada bayi tersebut. Mengingat tujuannya untuk memprotes kebrutalan permainan itu sendiri, Gi-hun melakukan pengorbanan besar untuk membuktikan bahwa Front Man (Lee Byung-hun) salah. Bayi Jun-hee kemudian dinyatakan sebagai pemenang resmi, membawa pulang hadiah sebesar 4,56 miliar won yang fantastis.

Dalam sebuah wawancara dengan The Hollywood Reporter, kreator Hwang Dong-hyuk menjelaskan bahwa bayi tersebut melambangkan "kesadaran manusia”. Inilah alasan utama mengapa ia memilih untuk mengakhiri cerita dengan kematian Gi-hun.

Meskipun “Squid Game” secara konsisten menampilkan sisi tergelap dari pengalaman manusia, Hwang berharap dapat menyoroti kualitas-kualitas terbaiknya juga.

“Karena ini adalah final, saya pikir meningkatkan taruhan dan mengambil risiko yang lebih besar sesuai dengan gaya ‘Squid Game’ adalah cara yang tepat,” ujarnya dikutip dari Screenrant pada Ahad (29/6/2025).

Melalui itu, Hwang ingin mengekspos pada tingkat yang lebih akurat titik terendah kemanusiaan dan juga menyoroti harapan yang lebih cerah. “Saya percaya bahwa melalui bayi itu, Gi-hun dapat menunjukkan tema-tema tersebut dengan cara yang lebih detail,” kata Hwang.

Ia melanjutkan, "Saya percaya bahwa kita semua dapat hidup di dunia ini seperti yang kita lakukan berkat upaya dan perjuangan yang telah dilalui oleh generasi sebelumnya untuk memberi kita dunia yang lebih baik. Alasan mengapa kita perlu mencoba meluruskan arah dunia adalah karena kita ingin memberikan dunia yang lebih baik untuk generasi masa depan kita. Jadi dalam cerita kami, bayi itu tidak hanya mewakili kesadaran manusia, tetapi juga generasi masa depan yang untuknya kita perlu memperbaiki cara kita berada”.

Apa artinya bagi akhir “Squid Game”?

Gi-hun kembali ke permainan dengan misi untuk mengakhirinya selamanya, namun ia gagal dalam pemberontakannya melawan Front Man. Sebaliknya, ia dipaksa untuk memainkan seluruh permainan, dan berpotensi untuk menang dalam penampilan keduanya secara berturut-turut. Namun, kehadiran bayi tersebut berarti Gi-hun harus mengorbankan kemanusiaannya sendiri hanya untuk meraih kemenangan.

Mengingat desas-desus yang terus-menerus tentang “Squid Game” versi Amerika Serikat (AS) kegagalan Gi-hun dalam misinya ini tidak terlalu mengejutkan. Jika saja ia lebih siap untuk kembali, Gi-hun mungkin bisa menemukan cara untuk menghentikan permainan.

Seluruh misinya adalah menghentikan kengerian tersebut, namun ia malah gagal menyelamatkan nyawa banyak kandidat yang pada akhirnya akan menjadi korban. Untungnya, ia berhasil menyelamatkan satu bayi dan berpotensi membuktikan bahwa kemanusiaan bisa menjadi baik.

Meskipun Myung-gi (Yim Si-wan) bersedia membunuh putrinya sendiri, Gi-hun tidak akan pernah membunuh seorang bayi, dan tindakannya dapat mengubah ekspektasi para pemain pada masa depan. Sayangnya, bahkan dengan tindakan Gi-hun untuk melindungi bayi tersebut, manusia lain tidak semuanya berperilaku manusiawi.

Akhir “Squid Game” mungkin mengejutkan, tetapi dengan sempurna menceritakan kisah yang ingin disampaikan oleh Hwang. Serial ini tidak pernah menghindar dari menjelajahi kedalaman tergelap kemanusiaan, tetapi juga menampilkan sisi terang.

Bagaimanapun, selalu ada perlawanan terhadap permainan. Sepanjang penayangannya, hampir separuh pemain pada akhirnya memilih untuk meninggalkan permainan untuk menyelamatkan nyawa.

Mereka mencoba berulang kali untuk melarikan diri dari kebrutalan, hanya untuk dipaksa menderita lagi. Kisah Gi-hun mencerminkan pengorbanan mereka dan membuktikan bahwa kegelapan tidak selalu berhasil, dan itu sangat cocok dengan tema Squid Game, meskipun kontroversial. Kemenangan bayi sebagai simbol "kesadaran manusia" dan "generasi masa depan" memberikan lapisan makna yang lebih dalam, menunjukkan bahwa di tengah keputusasaan, masih ada harapan untuk kemanusiaan yang lebih baik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement