AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Aktris Rachel Zegler mengungkap dampak psikologis yang ia alami akibat gelombang kritik terhadap film live-action Snow White yang dibintanginya. Dalam wawancara bersama majalah Inggris i-D, Zegler mengatakan terapi dan konsumsi obat anticemas membantunya melalui masa sulit tersebut.
Psikiater yang menanganinya sempat mengatakan apa yang dialami Zegler bukanlah hal yang normal. Kalimat itu, menurutnya, sangat membantunya dalam banyak situasi.
“Kalimat itu sangat menyentuh saya. Membuat saya merasa divalidasi,” ujar Zegler, dilansir dari ABC Australia, Selasa (1/7/2025). Ia menggambarkan mengonsumsi obat anticemas menjadi hal yang benar-benar mengubah hidupnya.
“Aku tidak bisa berfungsi dengan baik sebelumnya,” katanya. “Dan aku ingin bisa menjalani hari dengan cara yang membuatku merasa percaya diri dan nyaman.”
Zegler juga menyebut kini ia memilih untuk memiliki pola pikir positif. “Bahagia itu pilihan,” ujarnya. “Setiap pagi aku bangun dan bersyukur bisa menjalani hidup seperti ini.”
Film Snow White versi live-action yang dibintangi Zegler sebagai Snow White dan Gal Gadot sebagai ratu jahat hanya meraih 42,2 juta dolar AS saat tayang perdana di bioskop Amerika Serikat pada Maret lalu. Secara global, film tersebut mengumpulkan total 205,6 juta dolar AS. Padahal, menurut Forbes, biaya produksi film ini mencapai 270 juta dolar AS, belum termasuk biaya promosi.
Film ini menuai banyak kritik, termasuk penolakan rasis terhadap pemilihan Zegler yang berdarah Kolombia sebagai pemeran utama. Beberapa pihak menilai tokoh Snow White, yang dalam cerita asli Grimm Bersaudara digambarkan memiliki kulit “seputih salju”, tidak cocok diperankan oleh Zegler.
Disney juga dikritik karena menggunakan CGI untuk menciptakan tujuh makhluk ajaib alih-alih mempekerjakan aktor bertubuh kecil untuk peran tujuh kurcaci. Disney mengeklaim telah berkonsultasi dengan komunitas penyandang dwarfisme untuk menghindari penggambaran yang stereotipikal.
Zegler sendiri mendapat gelombang kritik akibat komentarnya yang menyebut kisah klasik Snow White sudah ketinggalan zaman dalam menggambarkan relasi laki-laki dan perempuan.
“Film animasi aslinya rilis tahun 1937, dan itu sangat terlihat,” ujarnya dalam wawancara karpet merah bersama Extra TV pada 2022. “Fokus ceritanya pada kisah cinta dengan seorang pria yang sebenarnya menguntit dia… aneh, aneh banget. Jadi kami tidak akan mengikuti itu.”
Komentar tersebut kemudian memicu kemarahan publik dan trolling di media sosial. Zegler telah menyampaikan permintaan maaf, namun tetap menyuarakan dukungannya terhadap isu kemanusiaan.
Saat trailer Snow White dirilis, Zegler menulis di platform X, “and always remember, free Palestine.” Dalam wawancara bersama i-D, Zegler diketahui mengenakan gelang manik-manik berwarna bendera Palestina dengan tulisan “ceasefire”.
“Belaskasih saya tak punya batas,” katanya. “Mendukung satu isu tidak berarti menolak isu lain. Nilai itu sudah ada dalam diri saya sejak kecil. Begitulah saya dibesarkan.”
Zegler juga menyadari keberaniannya bersuara bisa berdampak pada kariernya. Namun baginya, ada hal yang jauh lebih penting.
“Memang ada risiko saat kita bersuara, tapi tak ada yang sebanding dengan nyawa yang tak berdosa,” ujarnya.
Sementara aktivisme Zegler mengundang kemarahan dari sebagian pihak, para pendukung Palestina pun sempat menyuarakan kekecewaan atas pemilihan Gal Gadot atau aktor asal Israel dan pendukung IDF sebagai pemeran ratu jahat dalam film yang sama.