Pemilihan bahan persiapan, produksi dan penyajian fusion food perlu mempertimbangkan nutrisi. Misalnya, makanan yang menggunakan bahan makanan ultra proses tentu memiliki kandungan nutrisi berbeda dibandingkan dengan yang menggunakan bahan alami.
"Makan ubi kukus atau singkong rebus dicocol sambal ikan roa masih lebih logis ketimbang brownies ubi ungu bersalut krim keju olahan," kata Tan.
Fusion food, menurut Tan, sebaiknya tetap mementingkan aspek asal usul dan sejarah bahan pangan yang dikonsumsi dan penyediaan bahan pangan secara berkelanjutan agar tidak menyebabkan penyakit.
Tan juga mengingatkan masyarakat mengenai "Isi Piringku", kampanye untuk mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang seimbang.
Dalam satu porsi piring makan, seseorang bisa mengisinya dengan 50 persen sayur dan buah dan 50 persen lainnya untuk karbohidrat dan protein. Kampanye "Isi Piringku" juga menekankan pada pembatasan gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari.