Tidak jarang, orang tua juga rela membayar lebih untuk kursus calistung anak. Jika demikian, anak yang belum siap secara mental terkadang menangis tantrum sehingga les menjadi tidak kondusif dan materi yang diberikan tidak diterima dengan baik oleh anak.
Itu karena sebagian orang tua khawatir anaknya belum bisa menguasai calistung ketika masuk SD. Mengenai kebijakan terkait peniadaan syarat itu pun dinilai Azarine harus dikaji lagi secara menyeluruh supaya tidak hanya sebatas kebijakan di atas kertas, namun harus sejalan dengan kurikulum dan buku paket.
Pasalnya, Azarine mendapati buku paket siswa SD dirancang seperti anak sudah bisa membaca dan menulis. Instruksi yang ada sangat mendetail untuk satu materi pelajaran dan latihan soal pun kebanyakan dikerjakan dengan menulis. Akibatnya, jika anak belum bisa menulis, kemungkinan akan tertinggal.
"Sebaiknya sih sambil jalan di jenjang kelas satu, anak baru diajarkan huruf dan mengeja kemudian ke pengenalan angka baru dikenalkan dengan hitung-hitungan," tutur Azarine.