AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Pengobatan alternatif masih menjadi pilihan masyarakat di Indonesia. Salah satunya pengobatan yang dilakukan Ida Dayak di Cilodong, Depok, Jawa Barat, yang belakangan menjadi viral.
Ida Dayak mengaku bisa menyembuhkan patah tulang, strok, dan beberapa penyakit lainnya hanya dengan menggunakan minyak bintang khas Kalimantan. Pertanyaannya, bisakah cedera tulang diatasi dengan pengobatan alternatif?
Ketua Dewan Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) 2022-2025, Prof Dr dr Ferdiansyah, SpOT(K), menekankan pentingnya bukti ilmiah dari jenis pengobatan apa pun. Khusus untuk cedera tulang yang merupakan bidangnya, Prof Ferdiansyah mengingatkan tentang gangguan pembuluh darah dan saraf.
“Kalau manipulasi tidak benar, itu akan mengakibatkan gangguan saraf dan pembuluh darah, bisa bencana bagi pasien, pembuluh darah bisa amputasi, kalau saraf timbul kelumpuhan,” kata Prof Ferdiansyah dalam webinar pada Rabu (5/3/2023).
Tulang tidak berdiri sendiri, melainkan disertai saraf, otot, dan pembuluh darah. Ketika terjadi patah tulang dan cedera, maka itu bukan hanya mengenai tulang, tapi juga pembuluh darah, otot dan saraf.
Prof Ferdiansyah mengatakan tulang itu istimewa, belum tentu bisa kembali seperti semula jika diberi tindakan tidak tepat. Hal pertama yang perlu dilakukan pasien cedera tulang adalah mendapatkan diagnosa yang tepat.
Dia menyebut, ada jenis patah tulang yang berupa retak. Ada juga jenis patah sampai bergeser, overlapping, dan lainnya.
Selain itu, ada patah tulang terbuka dan tertutup. Untuk patah tulang terbuka, risikonya sangat besar jika diobati secara non medis. Dalam kondisi normal saja, tugas dokter sebenarnya menempatkan tulang ke posisi yang benar. Tentu hal paling tepat adalah memeriksakan kondisi tulang ke ahlinya.
“Sekarang alternatif itu, tadi saya katakan, tulang itu dalam posisi normal saja dia akan sembuh dengan sendirinya, dokter hanya memfasilitasi supaya kembali ke asal,” kata dia.