Yoshinoya pun melaporkan video tersebut ke polisi. Polisi mengidentifikasi restoran tersebut hanya sebagai bagian dari rantai Yoshinoya di distrik Suminoe Osaka.
Menurut laporan Kyodo News, Yoshinoya Holdings sangat menyesalkan bahwa video lelucon tersebut menyebabkan ketidaknyamanan bagi banyak pelanggan. Tindakan itu pun menimbulkan pertanyaan atas keamanan seluruh industri makanan.
Insiden di restorannya terjadi hanya beberapa pekan setelah serangkaian lelucon di rantai sushi yang kemudian dikenal sebagai "terorisme sushi". Dalam satu kasus, polisi pada Februari menangkap tiga orang karena dicurigai menghalangi bisnis dengan menjilat bagian atas wadah kecap bersama dan mengambil sushi dengan tangan dari sabuk konveyor yang berputar di sebuah restoran di Jepang bagian tengah.
Jaringan restoran sushi lainnya juga terkena prank serupa. Beberapa telah memasang kamera video untuk memantau pelanggan atau bahkan menghentikan sabuk konveyor yang menyajikan sushi.