Asetaldehida adalah senyawa kimia organik yang digunakan untuk membuat resin poliester, parfum, dan pewarna. Ini juga sering digunakan untuk membuat bahan kimia lainnya. Tingkat paparan bahan kimia akan berkurang seiring waktu saat mobil digunakan.
"Orang yang menghirup formaldehida atau asetaldehida pada tingkat ini untuk waktu yang singkat dapat mengalami gejala iritasi yang memengaruhi mata, paru-paru, hidung, dan tenggorokan," kata Kelly.
Beberapa orang akan lebih sensitif daripada orang lainnya dan mungkin mengalami sakit kepala, pusing, atau kesulitan bernapas. Jika terhirup dalam jangka waktu yang lebih lama, uap tersebut juga dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko perkembangan kanker.
Berdasarkan temuan penelitian yang dilakukannya, Dr Xiong menyarankan agar perancang kendaraan memilih bahan interior yang lebih ramah lingkungan. Mereka juga perlu mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kualitas udara di dalam kabin.
Konsumen tidak dapat memilih bahan yang digunakan dalam proses produksi. Solusinya, gunakanlah pembersih udara di dalam mobil dan buka jendela saat mengemudi jika cuaca memungkinkan.