Tucker memuji cucunya, Austin, karena membantunya menggunakan gawai dan aplikasi terbaru. Ahli saraf itu mengikuti bidangnya dengan belajar dan membaca, yang selalu ia nikmati dan terus membuatnya bersemangat.
Tucker juga seorang pengacara, meskipun dia tidak berpraktik. Dia pergi ke sekolah hukum pada malam hari di usia 60-an sambil menemui pasien di siang hari karena dia tertarik pada hukum.
Terakhir, tumbuhkanlah kebahagiaan. "Kita harus bahagia dalam pekerjaan dan kehidupan rumah tangga," kata Tucker.
Tucker masih ingat seorang pasien yang begitu ketakutan dengan pekerjaannya dan bos yang menindasnya, sehingga dia harus berkeliling blok beberapa kali sebelum dia masuk kerja di pagi hari. Pasien itu pun mengalami strok berat pada usia 42 tahun, yang menurut Tucker sebagian besar disebabkan oleh stres pada pekerjaannya.
Mengenai kebahagiaan pribadinya, dia dan istrinya, Sara, telah menikah selama 65 tahun dan memiliki empat anak dan 10 cucu. Sara yang berpraktik psikiater masih merawat pasien sampai sekarang.
"Dia (Sara) baru berusia 89 tahun," kata Tucker.
“Saya pikir saya akan hidup selamanya, meskipun saya tahu itu hal yang mustahil. Tapi saya merasa seperti itu. Saya tidak pernah memikirkan kematian. Kamu mati sekali, tapi kamu hidup setiap hari… fokuslah ketika masih diberi kehidupan," papar Tucker.