Darma juga menegaskan, penggunaan bahan-bahan perawatan wajah atau skincare juga perlu disesuaikan dengan jenis kulit. Untuk wajah berminyak, berjerawat, dan sedang tidak terbakar, maka pelembap tidak wajib karena penggunaan pelembap bisa menutup pori-pori.
Darma juga mengingatkan bahwa penggunaan skincare seperti retinol dan bahan-bahan AHA/BHA yang sifatnya eksfoliasi (mengangkat sel-sel kulit mati) harus lebih hati-hati di cuaca panas. Sebab, penggunaannya berisiko memunculkan iritasi akibat paparan matahari yang lebih kuat.
"Intinya bagaimana agar menjaga kulit kita tetap seimbang, dan pahami jenis kulitnya," katanya.
Untuk orang dengan kulit kering, wajib pakai pelembap atau basic skincare yang melembapkan. Bagi pemilik kulit kering, dengan kondisi cuaca panas seperti ini, penggunaan sabun dan toner tidak boleh terlalu sering, apalagi yang mengandung alkohol.
"Itu akan mengangkat minyak pada kulit kita, sehingga kulit akan menguap dan semakin kering," katanya.
Untuk penggunaan serum, Darma menyarankan yang mengandung antioksidan. Itu dapat membantu mengurangi paparan radikal bebas.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. Untuk itu, Darma menyampaikan pentingnya memperhatikan kesehatan kulit bagi masyarakat dengan menggunakan tabir surya dan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan dan juga vitamin E.