AMEERALIFE.COM, JAKARTA---Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat untuk mewaspadai sejumlah penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk di tengah temperatur udara di Indonesia yang kini meningkat.
"Ada studi pada nyamuk demam berdarah, dengan kenaikan temperatur bumi saat ini, semakin panas suhunya, maka dia semakin aktif menggigitnya. Bisa jadi karena dia haus," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Imran Pambudi dalam konferensi pers Peringatan Hari Malaria Sedunia 2023 yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Selasa.
Kondisi serupa juga berlaku pada nyamuk malaria (Anopheles) betina yang umumnya muncul di pukul 18.00 hingga 06.00.
Menurut Imran ada lima jenis penyakit malaria yang berpotensi memicu komplikasi hingga berujung kematian, apabila telat ditangani secara medis.
Pertama adalah jenis malaria falsiparum. Disebabkan oleh Plasmodium falciparum yang bisa berkembang menjadi malaria dengan komplikasi yang menyebabkan kematian.
Yang kedua adalah malaria vivaks yang disebabkan oleh plasmodium vivax yang dapat menyebabkan anemia kronik dan juga dapat berkembang menjadi malaria dengan komplikasi.
Ketiga adalah malaria ovale yang disebabkan oleh plasmodium ovale. Manifestasi klinis dari jenis itu bersifat ringan.
Keempat adalah malaria malariae Disebabkan oleh plasmodium malariae yang juga bergejala ringan.
Kelima, malaria knowlesi disebabkan oleh plasmodium knowles yang dapat berkembang menjadi malaria dengan komplikasi.
Gejala umum yang muncul adalah demam, menggigil disertai muntah, sakit kepala, nyeri otot, pegal pegal, kata Imran.
"Orang yang pernah menderita malaria, pegal sampai sakit kepala, biasanya melihat orang itu berbayang dan miring-miring, itu karena saking bahayanya," katanya.
Jika malaria sampai menyerang ibu hamil, kata Imran, bisa menyebabkan anemia sehingga bayi dalam kandungan kekurangan oksigen. Situasi itu berpotensi membuat bayi berukuan kecil dengan berat badan di bawah 2 kg. "Kondisi itu rentan terhadap kematian bayi baru lahir," katanya.