Tim peneliti menganalisis konsentrasi enam polutan udara dari stasiun pemantauan terdekat dengan rumah sakit pelapor. Di antara polutan tersebut, nitrogen dioksida (NO2) menunjukkan efek paling kuat pemicu masalah jantung.
Dr Chen kemudian menambahkan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa polusi udara mengubah aktivitas elektrofisiologi jantung dengan memicu stres oksidatif dan peradangan sistemik. Polutan juga memengaruhi saluran membran serta merusak fungsi saraf otonom.
"Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, hubungan antara polusi udara dan serangan aritmia akut yang kami amati, masuk akal secara biologis," ujar dr Chen seraya menegaskan bahwa studinya menyoroti pentingnya mengurangi paparan polusi udara.