Menurut Cleveland Clinic, ada empat kelompok wanita yang lebih berisiko terhadap vaginismus. Berikut ini adalah keempat kelompok tersebut:
1. Wanita dengan masalah kecemasan
2. Wanita yang mengalami cedera setelah melahirkan, seperti cedera robekan
3. Wanita yang pernah menjalani operasi panggul atau vagina
4. Wanita yang pernah mengalami pelecehan atau kekerasan seksual
Kabar baiknya, ada beragam opsi perawatan yang bisa dilakukan untuk mengobati vaginismus. Salah satunya adalah obat resep dokter yang dimasukkan melalui vagina, seperti baclofen dan valium, untuk merelaksasi otot.
Injeksi botox pada otot dasar panggul juga dapat membantu mengatasi vaginismus. Terapi ini, jelas Reardon, perlu diimbangi dengan terapi fisik dasar panggul. Alasannya, obat-obatan hanya bekerja dalam jangka waktu yang terbatas.
Menurut Reardon, standar emas dalam pengobatan vaginismus adalah menggunakan trainer atau dilator/vagina. Dengan alat ini, wanita akan diajarkan kembali cara untuk memasukkan sesuatu ke dalam vagina tanpa mengasosiasikan sesuatu tersebut sebagai sesuatu yang menyakitkan atau memicu trauma.