AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Bagi pengidap depresi, berinteraksi dengan orang lain bahkan dengan orang yang dicintai, terasa berlebihan dan amat sulit. Masalahnya, mengasingkan diri dari orang lain dapat menyebabkan bertambahnya rasa kesepian, dan depresi jadi kian parah.
Psikolog berlisensi James C Jackson, yang merupakan profesor riset kedokteran di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, menyebut dua hal itu saling berkaitan. Semakin dalam seseorang mengalami depresi, semakin mereka mengasingkan diri.
"Fakta ini meningkatkan perasaan kesepian, yang pada gilirannya memperburuk depresi. Ini sering kali merupakan lingkaran setan," ujar Jackson, dikutip dari laman Every Day Health, Jumat (12/5/2023).
Kesepian dan isolasi sosial tidak hanya terkait dengan depresi, tetapi juga meningkatkan risiko kecemasan, masalah kognitif, menyakiti diri sendiri, dan bunuh diri. Seiring dengan masalah kesehatan mental, kesepian (baik dengan atau tanpa depresi) juga terkait dengan masalah kesehatan fisik.
Data menunjukkan, orang berusia 50 tahun atau lebih memiliki risiko isolasi sosial yang lebih tinggi daripada orang yang lebih muda karena sejumlah faktor. Bisa karena tinggal seorang diri, mengidap penyakit kronis, atau kehilangan keluarga atau teman.
Menurut laporan yang diterbitkan pada 2020 oleh National Academy of Sciences, Engineering, and Medicine, secara khusus, kesepian dikaitkan dengan tingkat demensia, penyakit jantung, dan strok yang lebih tinggi. Begitu juga kematian dini di kalangan orang dewasa yang lebih tua.
Kabar baiknya, para ahli memiliki saran apabila gejala depresi mulai membuat seseorang lebih sulit untuk bersosialisasi. Berikut empat cara untuk membantu seseorang tetap terhubung dengan orang lain di sekitarnya:
1. Bergabung dengan kelompok dukungan
Kelompok dukungan dengan orang lain yang sama-sama mengalami depresi atau kondisi kesehatan tertentu dapat membantu seseorang tetap terhubung. Menurut studi kecil yang diterbitkan pada Maret 2022 di Health and Social Care in the Community, kelompok dukungan kesehatan mental sebaya sangat membantu pria yang mengalami tekanan mental dan isolasi sosial. Terutama, karena peserta kelompok memiliki pemahaman yang sama tentang pengalaman satu sama lain.
2. Coba kegiatan sosial baru
Keluar dari zona nyaman dan mencoba sesuatu yang baru mungkin sulit saat depresi atau kesepian, namun, menemukan aktivitas baru yang menyenangkan bisa membantu terhubung dan meredakan kesepian. Beberapa kegiatan sosial yang potensial untuk dicoba seperti kelas memasak atau bahasa asing. Bisa juga menjajal klub buku dan kelas olahraga. Apabila enggan melakukannya sendiri, ajak teman atau anggota keluarga lain.
3. Terhubung dengan orang tercinta
Lebih banyak interaksi sosial satu lawan satu mungkin bermanfaat bagi orang yang mengalami depresi dan kesepian. Luangkan waktu untuk menelepon teman atau anggota keluarga yang sebelumnya jarang diajak bicara.
Panggilan video bisa sangat membantu bagi orang-orang yang tidak dapat sering meninggalkan rumah. Studi pada Maret 2019 di American Journal of Geriatric Psychiatry menunjukkan bahwa Skype dapat menurunkan risiko depresi bagi orang dewasa yang lebih tua.
4. Beri tahu terapis
Jika menemui terapis atau profesional kesehatan mental lain untuk mengatasi depresi, terbukalah tentang kesepian yang dirasakan. Mereka dapat membantu menemukan cara untuk mengurangi kesepian dan dampak perilaku maladaptif tertentu terkait kesepian.