Senin 15 May 2023 20:37 WIB

Peminat Lasik Meningkat di Indonesia, Ini Alasan Orang Melakukannya

Kebutuhan masyarakat akan lasik cederung meningkat seiring waktu.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Dokter dari Ciputra SMG Eye Clinic tengah melakukan lasik surgery menggunakan teknologi canggih laser ReLEx SMILE Pro untuk pasien.
Foto:

Dokter Penanggung Jawab Clinic, Devy Mandag mengatakan hampir semua generasi, terutama generasi Z dan generasi Alpha, sudah sangat dekat dengan teknologi dan aktif di media sosial. Oleh karena itu, mereka sangat ingin hidup tanpa kacamata.

Ketika mata mengalami kelainan refraksi, seperti minus, ada opsi lasik yang bisa dipilih. Lasik ini, menurut dr Devy, dilakukan untuk memperbaiki gangguan refraksi mata seperti minus dan silinder.

Umumnya, lasik dilakukan pada mereka yang berusia diatas 18 tahun ke atas, dengan catatan harus periksa. Minus 7,5 sampai minus 10 boleh, namun tergantung kondisi mata.

"Semua mata bisa lasik, namun harus kondisi oke. Misalnya kornea tidak tipis dan bentuk mata normal," ujarnya.

Menurut dr Devy, lasik ini tidak sakit dan tidak memerlukan perawatan khusus. "Apa yang tidak boleh dimata orang normal, tidak boleh juga pada mata lasik, misalnya menggosok mata," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement