AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Seseorang biasanya menghabiskan delapan jam sehari untuk bersentuhan dengan seprai, di mana mereka akan tidur, berguling-guling, berkeringat, dan meneteskan air liur setiap malam. Untuk menjaga tidur tetap bersih, penting untuk mencuci seprai secara teratur sekitar seminggu sekali.
Seprai bisa tetap lembut dan nyaman selama bertahun-tahun jika dicuci dengan benar. Tapi, bagi mereka yang salah mencucinya, malah bisa merusaknya. Untuk menghindari hal ini, Kathleen Bell, ahli sustainable cleaning asal Inggris, berbagi cara untuk memperbaiki lima kesalahan umum saat mencuci sprei.
1. Hanya mencuci seprai ketika terlihat kotor
Bell memperingatkan bahwa hanya mencuci seprai saat terlihat kotor dapat menyebabkan penumpukan kuman, keringat, debu, dan kotoran dari waktu ke waktu, yang dapat berdampak negatif tidak hanya pada seprai tetapi juga kesehatan.
Untuk memastikan seprai tetap bersih, Bell mencatat bahwa sprei harus dicuci setiap pekan. Namun, seprai tidak perlu dicuci pada suhu panas tinggi setiap pekan.
“Mencuci pada suhu rendah (30 derajat atau lebih rendah) tidak hanya membantu menghemat energi tetapi juga dapat membantu menjaga pakaian Anda terlihat lebih baik untuk waktu yang lebih lama,” kata Bell seperti dilansir dari Express, Selasa (15/5/2023).
2. Mencuci seprai dengan handuk dan pakaian
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan adalah mengasumsikan bahwa seprai dapat dicuci dengan handuk dan pakaian. Pakar memperingatkan bahwa mencuci bahan tersebut secara bersamaan bisa membuat proses mencuci jadi tidak efisien karena bahan yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda, seperti suhu. “Saya akan merekomendasikan untuk menyisihkan satu hari pencucian khusus untuk seprai untuk dicuci bersama,” kata Bell.
Katun adalah pilihan populer untuk seprai yang, sama halnya dengan serat buatan seperti poliester, viscose atau nilon, perlu dicuci dengan suhu sekitar 30 derajat. Bahan yang lebih halus seperti sutra, sifon dan linen, yang merupakan pilihan populer lainnya untuk seprai, harus dicuci pada suhu yang lebih dingin yaitu 20 derajat untuk menghindari penyusutan atau kerusakan bahan.
3. Menambahkan terlalu banyak detergen
Keyakinan bahwa seprai membutuhkan lebih banyak deterjen adalah kesalahpahaman umum yang sebenarnya bisa lebih merugikan daripada menguntungkan. Bell menjelaskan bahwa detergen yang banyak tidak akan membuat seprai lebih bersih, justru dapat merusak mesin cuci dan tempat tidur dalam jangka panjang.
Sebagai gantinya, Bell menyarankan untuk memberikan dosis detergen yang tepat setiap saat dan menghindari pemborosan.
“Jika Anda mendapati diri terbangun dengan kulit yang gatal, pilihlah untuk menggunakan deterjen non-biologis atau bebas pewangi, yang memberikan pembersihan yang efektif dan sangat cocok untuk kulit sensitif. Detergen jenis ini tidak memiliki enzim, yang dapat lebih mengiritasi mereka yang memiliki kulit kering, eksim, dan psoriasis,” kata Bell.
4. Menggunakan pengering
Menurut Bell, mengeringkan seprai dengan udara dan angin adalah cara yang bagus untuk membuat seprai tidak lecek, mencegah penyusutan, dan membantu menghemat uang. Mengeringkan seprai dengan mesin pengering bisa membantu mengeluarkan kelembaban dari seprai sebanyak mungkin sebelum menggantungnya untuk dikeringkan.
“Menjemur di luar ruangan dapat memberikan manfaat tambahan berupa sinar UV yang membantu membunuh bakteri. Sinar UV bahkan dapat bertindak sebagai pemutih alami untuk seprai putih,” kata dia.
5. Tidak memeriksa label
Karena semua seprai tidak dibuat sama, bahan yang berbeda memiliki persyaratan pencucian yang berbeda. Penting untuk mengikuti petunjuk perawatan pada label sprei karena jika tidak, hal itu dapat menyebabkan kerusakan atau perubahan warna.