Saat dirujuk ke rumah sakit, Lovridge mendapati hasil pemeriksaan sinar-X mengubah hidupnya. Tes dan pemindaian lebih lanjut mengonfirmasi dia menderita kanker paru-paru.
"Ketika pertama kali diumumkan, itu sangat mengejutkan. Itu seperti, 'Saya tidak mungkin menderita kanker paru-paru. Saya terlalu muda, tidak merokok, tidak mengenal orang yang merokok, sangat bugar, biasa berlari, dan sering berjalan-jalan di bukit. Pola makan saya juga kebanyakan nabati," ujar Lovridge.
Dilansir Express, Rabu (24/5/2023), Lovridge diberi tahu bahwa kankernya mungkin muncul dari mutasi gen EGFR+. Badan amal EGFR+ UK mengatakan EGFR adalah singkatan dari epidermal growth factor receptor.
Protein terlibat dalam pertumbuhan dan pembelahan sel-sel sehat, tetapi mutasi dapat berarti gen tersebut diekspresikan secara berlebihan. Ini dapat menyebabkan sel tumbuh di luar kendali dan menyebabkan kanker.
Terapi bertarget bekerja langsung pada sel kanker paru-paru yang mengekspresikan mutasi. Kini, Natasha masih minum obat osimertinib untuk menjaga kondisinya.