Menurut Marshall, tidak seharusnya Beatrix Potter menjauhkan pembaca dari sumber utama kisahnya. Meskipun buku-buku itu dipandang sebagai bagian dari budaya Inggris, Peter Rabbit bisa juga menyiratkan taktik perlawanan dan bertahan hidup dari kehidupan perkebunan orang-orang yang diperbudak.
Peter Rabbit bukan satu-satunya seri buku anak yang mendapat kritikan dari akademisi. Buku-buku klasik karya penulis Roald Dahl juga menuai kritikan terkait pemakaian bahasa. Akibatnya, penerbit Puffin berinisiatif mengubah banyak deskripsi penampilan fisik karakter tertentu dari buku-buku Dahl.
Puffin menghapus referensi ukuran tubuh beberapa karakter, serta mengubah sebagian bahasa menjadi netral gender. Misalnya, Augustus Gloop, karakter dalam buku Charlie and the Chocolate Factory, tak lagi disebut "gemuk" melainkan "sangat besar". Sementara, tokoh Mrs Twit dalam the Twits hanya disebut "jahat" alih-alih "jelek dan menjijikkan".