Gejala PPOK yang paling umum batuk, sesak napas, produksi dahak, dan mengi. Gejalanya bisa semakin memburuk atau progesif secara perlahan.
Ada suatu masa ketika pasien PPOK mengalami eksaserbasi, seperti serangan. Ketika itu terjadi, akan penambahan gejala seperti sesak, peningkatan produksi dahak serta laju napas, dan nadi menjadi lebih cepat.
Di Indonesia, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan prevalensi PPOK mencapai 3,7 persen. Sementara itu, data dari Diagnosis dan Penatalaksanaan PPOK PDPI Edisi 2016 menyebutkan bahwa prevalensi PPOK di Indonesia mencapai 5,6 persen atau sekitar 8,5 juta jiwa.
Inisiatif Global untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis (GOLD) 2023 memperkirakan angka prevalensi PPOK hingga 2060 akan terus meningkat karena peningkatan jumlah orang yang merokok.