AMEERALIFE.COM, JAKARTA---Gagal jantung bisa berakibat fatal bila tidak ditangani. Oleh karena itu, industri kesehatan akhirnya berinovasi untuk mencari solusi dalam mengatasi permasalahan gagal jantung yang bisa merenggut nyawa seseorang kapan saja. Di situlah pengobatan Cardiac Resynchronization Therapy (CRT) atau terapi resinkronisasi jantung hadir untuk menjadi solusi Anda.
Konsultan Intervensi Jantung dan Aritmia Eka Hospital BSD, dr. Simon Salim, Sp.PD-KKV, Mkes, AIFO, FINASIM, FACP, FICA menjelaskan metode CRT atau terapi resinkronisasi jantung merupakan metode terbaru dalam mengatasi permasalahan bilik jantung yang tidak dapat berkontraksi dengan baik. Terapi tersebut digunakan untuk menurunkan risiko terkena gagal jantung. "Penggunaan CRT dilakukan untuk membantu meningkatkan irama jantung dan gejala yang terkait dengan aritmia," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.
Alat CRT dapat mensinkronkan detak dinding jantung supaya kerja lebih baik menggunakan alat bernama alat pacu jantung biventrikular. Penggunaan alat tersebut bekerja dengan mengirimkan sinyal listrik ke kedua bilik bawah jantung (ventrikel kanan dan kiri), yang kemudian akan memicu ventrikel untuk berkontraksi dengan cara yang lebih terkoordinasi, yang meningkatkan pemompaan darah keluar dari jantung.
Siapa yang membutuhkan CRT atau terapi resinkronisasi jantung?
Terapi resinkronisasi jantung digunakan kepada pasien yang memiliki gangguan irama jantung dan diduga berisiko untuk terkena gagal jantung. Ini karena ketika mengalami gagal jantung, otot-otot jantung akan melemah seiring waktu dan mungkin tidak dapat memompa cukup darah untuk menopang tubuh Anda. Jika semakin memburuk, ini dapat menyebabkan asupan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tubuh Anda semakin berkurang.
Sebelum menentukan apakah Anda membutuhkan CRT atau terapi resinkronisasi jantung, dokter perlu memeriksa terlebih dahulu kesehatan jantung Anda. Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan Anda dan kemudian akan diikuti dengan pemeriksaan menyeluruh dengan cardiac imaging.
Dokter mungkin akan mempertimbangkan pemasangan CRT jika Anda menunjukkan beberapa gejala seperti memiliki gejala gagal jantung sedang hingga berat dan ruang pompa (ventrikel) jantung tidak bekerja dengan sinkron. Selain itu, ada gejala lain seperti hasil tes menunjukkan jantung semakin melemah dan membesar. "Tidak adanya pengaruh yang terlihat dari obat-obatan dan perubahan gaya hidup dalam mengendalikan risiko gagal jantung Anda," ujarnya.