Selasa 20 Jun 2023 14:18 WIB

Miris Remaja Bunuh ODGJ di Banten, Mengapa Usia Belia 'Berani' Membunuh?

Dua dari empat tersangka pembunuhan masih duduk di bangku kelas 6 SD.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Pembunuhan (Ilustrasi). Empat remaja tega membunuh seorang ODGJ di Lebak, Banten. Psikolog mengatakan ada banyak motif yang melatarbelakangi remaja bisa melakukan tindakan keji tersebut.
Foto:

Terkait kasus penganiayaan dan pembunuhan ODGJ di Lebak, Koentjoro menyoroti adanya perilaku mengeroyok. Dia menyebutnya sebagai bagian dari konformitas, yakni kesetiaan atau kepatuhan terhadap norma kelompok. Dalam kasus itu, berlaku konsep sugesti mayoritas.

Artinya, siapa pun dalam kelompok yang dianggap sebagai pemimpin, maka perintahnya akan diakui. Meski pun, perintah itu bisa jadi di luar nalar seperti perintah untuk mengeroyok, menganiaya, atau menyakiti orang lain tanpa dasar yang jelas.

Terlebih, para pelaku kasus pembunuhan ODGJ di Lebak masih ada di usia SD dan SMP. Remaja pada rentang umur itu disebut Koentjoro baru keluar dari norma aturan keluarga. Alhasil, kebutuhan untuk tergabung dalam kelompok atau berserikat dengan usia sebaya cukup besar.

"Ketika diperintah, akan menurut saja, karena ingin dianggap in group, diakui sebagai bagian dari kelompok, dan dianggap sudah dewasa," kata Koentjoro yang merupakan Guru Besar Fakultas Psikologi UGM.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement