Rabu 21 Jun 2023 00:19 WIB

Kapal Selam Ekspedisi Titanic Hilang, Tim SAR Berpacu dengan Waktu, Oksigen Menipis

Pasokan oksigen di kapal selam OceanGate Expeditions mulai menipis.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Titanic 2018. Kapal selam milik OceanGate Expeditions yang membawa empat penumpang dan satu nakhoda hilang kontak dalam perjalanan menuju bangkai Titanic.
Foto:

Anak tiri Harding menulis di Facebook bahwa ayahnya telah "hilang di kapal selam". Dia meminta doa dari warganet. Dia kemudian menghapus postingan tersebut dengan alasan menghormati privasi keluarga.

Sebelumnya, Harding sempat mengunggah di Facebook bahwa dia akan naik kapal selam. Belum ada postingan lebih lanjut darinya. Menurut unggahan Harding, ekspedisi menuju ke laut pada Jumat (16/6/2023), dan penyelaman pertama dijadwalkan pada Ahad (18/6/2023) pagi.

Penjaga Pantai AS sebelumnya mengatakan di Twitter bahwa sebuah kapal di permukaan bernama The Polar Prince kehilangan kontak dengan kapal selam, yang disebut Titan, sekitar satu jam dan 45 menit setelah mulai menyelam menuju lokasi reruntuhan Titanic pada Ahad (18/6/2023) pagi. Ekspedisi itu menelan biaya 250 ribu dolar AS atau sekitar Rp 3,7 miliar per orang.

Ekspedisi dimulai di St. John’s, Newfoundland, Kanada, sebelum menuju sekitar 400 mil (640 km) ke Atlantik ke lokasi reruntuhan, menurut situs web OceanGate. Untuk mengunjungi bangkai Titanic, penumpang berjumlah lima orang naik ke dalam kapal selam Titan, yang membutuhkan waktu dua jam untuk turun sekitar 12.500 kaki (3.800 meter) ke Titanic.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement