Tubuh juga hanya bisa bertahan sekitar tiga menit tanpa oksigen. Jika lebih dari itu, seseorang bisa mengalami kerusakan otak. Karenanya ketika kapal selam kehilangan daya, penumpang bisa menghadapi masalah lebih lanjut termasuk keracunan karbon dioksida.
Tipton menjelaskan bahwa sistem untuk memproduksi oksigen di dalam kapal selam, yang dikenal sebagai scrubber, akan menggunakan bahan kimia yang menyerap CO2 dari atmosfer. Hal ini membutuhkan listrik untuk membuat udara melewatinya.
"Jika pompa itu berhenti maka pompa menjadi kurang efisien dan tingkat CO2 mulai menumpuk di atmosfer. Gejala keracunan CO2 termasuk sesak napas, sakit kepala, disorientasi, kebingungan, dan kejang. Pada akhirnya, tingkat CO2 dapat mengancam jiwa," kata dia.
Hingga saat ini, operasi pencarian dan penyelamatan skala besar sedang berlangsung di Samudra Atlantik. Perusahaan wisata OceanGate mengatakan bahwa semua opsi sedang dieksplorasi demi menyelamatkan lima orang di dalam kapal.