Rabu 28 Jun 2023 12:24 WIB

Gagal Organ Akibat Ngevape, Mantan Atlet Remaja Ingatkan Sebaya untuk Jauhi Rokok Elektrik

Remaja di Inggris sampai butuh paru-paru buatan untuk tetap hidup.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Bahaya vape. Kasus remaja di Inggris dianggap hanya puncak gunung es dari bahaya vape pada anak-remaja.
Foto:

Fisher pernah bercita-cita menjadi petinju profesional. Namun, kini, dia kehabisan napas hanya dengan menaiki tangga.

"Saya dulu sangat sehat, berlari setiap malam, tetapi saya tidak dapat melakukan apa-apa lagi. Saya benar-benar berjuang mendaki bukit, dan semua persendian saya rusak. Hidup saya berubah drastis," ujar Fisher.

photo
Bahaya vape. - (Republika)

Fisher mengatakan, kakeknya yang berusia 65 tahun lebih bugar daripada dia. "Ketika saya di rumah sakit, mereka mengatakan saya memiliki paru-paru perokok seperti orang berusia 80 tahun dan saya hanya merokok elektrik selama lima atau enam bulan," kata Fisher.

Fisher mengatakan dirinya telah kehilangan peluang karier tinju dan banyak hal yang biasa dia lakukan dalam hidup. Vape telah dikaitkan dengan sedikitnya lima kematian di Inggris, dengan laporan perangkat itu menyebabkan anak-anak menderita paru-paru kolaps.

Angka National Health Service (NHS) menunjukkan 40 anak muda di bawah usia 19 tahun dirawat di rumah sakit selama setahun terakhir karena rokok elektrik yang dijual secara ilegal. Di antara pasien itu, ada 15 anak berusia sembilan tahun ke bawah sejak dua tahun lalu. Para ahli telah memperingatkan bahwa penggunaan rokok elektrik dengan cepat menjadi epidemi di kalangan anak-anak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement