AMEERALIFE.COM, JAKARTA---Kolesterol tinggi umumnya tidak memunculkan gejala berarti. Namun seiring waktu, penderita kolesterol tinggi bisa merasakan sejumlah keluhan. Salah satu keluhan yang dapat menjadi indikator kolesterol tinggi adalah kram pada kaki.
Salah satu dampak yang bisa terjadi bila kolesterol tinggi tak terdeteksi dan dibiarkan begitu saja adalah penumpukan plak di dinding pembuluh darah. Kondisi ini bisa menyebabkan aliran darah menjadi terganggu. Dalam kasus yang berat, kolesterol tinggi bisa memicu strok dan serangan jantung.
"Penumpukan plak ini disebut aterosklerosis. Orang-orang dengan aterosklerosis memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap beragam masalah kesehatan," papar Cleveland Clinic, seperti dilansir Express, Senin (17/7/2023).
Peningkatan risiko ini bisa terjadi karena pembuluh darah memiliki peran yang sangat penting pada seluruh bagian tubuh. Ketika pembuluh darah bermasalah akibat aterosklerosis, dampak yang ditimbulkan terhadap kesehatan bisa meluas.
Salah satu masalah yang dapat muncul akibat kolesterol tinggi adalah penyakit arteri perifer. Menurut Cleveland Clinic, penyakit arteri perifer berbahaya karena sering tak memunculkan gejala. "Anda mungkin baru mulai merasakan gejala bila arteri perifer sudah tertutup setidaknya 60 persen," lanjut Cleveland Clinic.
Salah satu tanda dari penyakit arteri perifer adalah kram pada kaki ketika bergerak. Rasa kram ini biasanya memudar setelah penderita beristirahat.
Penderita juga bisa merasakan sakit yang ringan hingga berat ketika berjalan. Rasa sakit ini biasanya akan membaik setelah kaki diistirahatkan selama beberapa menit.
Kram dan rasa nyeri biasanya muncul bersamaan di kedua sisi kaki. Akan tetapi, salah satu sisi kaki kerap merasakan keluhan yang lebih hebat dibandingkan sisi lainnya.
Selain kram dan nyeri, ada beberapa gejala lain yang dapat dirasakan oleh penderita kolesterol tinggi yang terkena penyakit arteri perifer. Berikut ini adalah gejala-gejala tersebut:
1. Rambut menipis di area kaki
2. Kaki terasa kebas atau lemah
3. Luka pada kaki sulit sembuh
4. Perubahan warna pada kaki, seperti tampak lebih pucat atau lebih biru
5. Kulit kaki mengkilap
6. Disfungsi ereksi pada pria
7. Otot di kaki mengecil
Orang-orang yang mengalami gejala penyakit arteri perifer sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan terapi dengan lebih cepat agar kondisi mereka tidak semakin memberat.