Menurut studi terbaru, kasus sindrom alpha-gal saat ini sedang meningkat di AS. Selama periode 2017-2021, ada sekitar 90 ribu kasus sindrom alpha-gal yang tercatat.
Diagnosis sindrom alpha-gal juga bertambah sekitar 15.000 kasus per tahun. Namun, CDC menilai ada lebih banyak kasus sindrom alpha-gal yang belum terdiagnosis di AS.
Kasus-kasus ini belum terdiagnosis karena penegakkan diagnosis sindrom alpha-gal memerlukan serangkaian tes dan pemeriksaan klinis. Di sisi lain, banyak dokter yang juga tak mempertimbangkan kemungkinan sindrom alpha-gal saat memeriksa pasien, seperti dilansir Metro pada Ahad (30/7/2023).
Selain itu, jumlah dokter yang merasa percaya diri bisa menegakkan diagnosis sindrom alpha-gal masih terbatas. Angkanya masih di bawah lima persen.