Namun, Yadi menegaskan bahwa radiasi dari gawai tidak menyebabkan kanker kulit. Dia justru lebih menyarankan untuk waspada terhadap kandungan berbahaya dalam kosmetik yang dipakai, seperti produk yang mengandung merkuri.
Jika dibandingkan dengan jenis kanker lain, persentase insiden kanker kulit memang jauh lebih rendah. Sebut saja, apabila komparasi dilakukan dengan kanker payudara pada perempuan dan kanker paru-paru pada pria.
Akan tetapi, menurut Yadi, kanker kulit tetap harus menjadi perhatian khusus. Sebagai negara tropis, faktor risiko berupa paparan UV di Indonesia cukup tinggi.
"Apalagi, banyak orang yang beraktivitas d luar ruang karena tuntutan pekerjaan atau berolahraga," ungkapnya.