Rabu 02 Aug 2023 22:56 WIB

Benarkah Ibu Hamil dengan Mata Minus tidak Boleh Lahiran Normal?

Melahirkan secara normal disebut bisa memicu kebutaan pada ibu dengan mata minus.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Perempuan dengan mata minus (Ilustrasi). Anggapan bahwa ibu hamil dengan mata minus tidak boleh melahirkan normal itu adalah mitos.
Foto:

 

Mata semakin lonjong

Seseorang yang matanya minus tinggi, lanjut dr Marshell, maka dalam jangka waktu panjang, bola mata cenderung lonjong. Retina yang terletak di belakang mata akan tertekan, sehingga rapuh dan terjadi perlukaan.

Kalau terjadi perlukaan maka akan terjadi kebutaan. Dokter Marshell menjelaskan pemeriksaan retina tidak hanya untuk ibu hamil saja, tapi untuk semua orang, termasuk pria.

Retina yang bermasalah tidak memberikan gejala sama sekali sampai kerusakan sedang ke berat. Kalau rusaknya ringan tidak ada gejala.

"Bahayanya sewaktu-waktu tiba-tiba terjadi kebutaan."

 

Skrining retina deteksi penyakit lain 

 

Skrining pada retina tidak hanya mendeteksi gangguan atau penyakit pada mata. Lewat retina berbagai macam jenis penyakit bisa dideteksi.

Retina bisa menunjukkan kelainan sistemik pada tubuh kita. Penyakit yang paling banyak menyebabkan kerusakan retina adalah diabetes, hipertensi, glukoma, mata minus tinggi, penyakit kronis seperti autoimun danpenyakit sistemik lainnya.

"Peradangan terus menerus sebabkan retina rapuh dan mudah rusak," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement