Penyakit ini paling umum di negara-negara Afrika, dengan hampir sepertiga dari semua kematian pada 2021 terjadi di Nigeria. Namun, para ahli menjadi semakin khawatir bahwa peningkatan suhu secara global dapat menyebabkan lebih banyak nyamuk pembawa penyakit berkembang biak di daerah yang sebelumnya tidak terpapar, seperti Cina, Amerika Selatan, dan Afrika sub-Sahara.
TC1 ditemukan efektif dalam mengurangi penularan malaria pada dua jenis nyamuk yang paling umum ditemukan di Afrika dan wilayah Indo-Iran. Profesor dari Imperial College London, Tom Churcher, yang mengerjakan pemodelan menyamakan ketidaksengajaan itu dengan penemuan penisilin secara kebetulan oleh Alexander Flemming.
"Mereka tidak bisa membuat nyamuk terinfeksi, lalu mereka melakukan sains yang bagus dan benar-benar menemukan apa masalahnya, dan ini solusinya. Jadi itu sangat kebetulan," kata Churcher.