'Era Baru' untuk Miss Universe
Perusahaan kecantikan Indonesia PT Capella Swastika Karya mengambil alih lisensi untuk Miss Universe Indonesia pada bulan Maret. Sebelumnya, kontestan Miss Universe yang mewakili Indonesia berasal dari kontes Putri Indonesia oleh Yayasan Putri Indonesia.
Pendiri PT Capellea Swastika Karya, Poppy Capella, mengatakan bahwa ia sebagai direktur nasional dan pemilik lisensi Miss Universe Indonesia sama sekali tidak terlibat dan tidak pernah mengetahui, memerintahkan, meminta, atau mengizinkan siapa pun yang berperan dan berpartisipasi dalam Miss Universe. Dia juga mengeklaim tidak terlibat dalam kekerasan atau pelecehan seksual melalui body check.
Skandal itu adalah kontroversi terbaru yang melanda kompetisi yang telah berjalan lama. Para kritikus menganggap ajang tersebut merupakan seksis dan merendahkan perempuan.
Antara tahun 1996 hingga 2015, hak atas kontes tersebut sebagian dimiliki oleh mantan presiden AS Donald Trump. Tanggapan cepat MUO terhadap tuduhan di Indonesia datang setelah penyelenggaraan diambil alih oleh taipan media Thailand dan juru kampanye hak transgender Anne Jakkaphong pada 2022.
Awal tahun ini, Jakkaphong menjanjikan "era baru" untuk kompetisi. Ia menyatakan, "mulai sekarang akan dijalankan oleh wanita, dimiliki oleh wanita trans, untuk semua wanita di seluruh dunia untuk merayakan kekuatan feminisme".